News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2020

Polisi: ''Mau di Bagasi kek, Mau di Mesin kek, ga Bakal Bisa. Kan Semua Bus udah Nggak Boleh Lewat''

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga di Cileduk Nekat & Sembunyi di Bagasi Bis

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menanggapi informasi viral yang tersebar di media sosial yang menyebutkan banyak pemudik yang bersembunyi di dalam bagasi bus untuk menghindari pemantauan polisi terkait pelarangan mudik 2020.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Sambodo Purnomo Yogo memastikan kabar tersebut merupakan kabar tidak benar alias hoax.

Dari awal, pihak kepolisian menegaskan armada bus sekalipun tidak diizinkan melewati pos pemantauan pelarangan mudik.

Baca: Pemerintah Minta Masyarakat Tidak Anggap Enteng Covid-19 

Atas dasar itu, kata Sambodo, seandainya ada pemudik yang mencoba bersembunyi di balik bagasi bus untuk mengelabui petugas adalah hal yang sia-sia.

"Jadi mau di bagasi kek, mau di mesin kek, ga bakal bisa. Kan semua bus udah nggak boleh lewat," kata Sambodo kepada awak media, Senin (27/4/2020).

Sambodo mengatakan, kendaraan yang boleh melalui pos pemantauan pelarangan mudik hanya kendaraan pengangkut logistik, kesehatan, dan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sebaliknya, kendaraan pribadi, kendaraan elf ataupun armada bus diminta untuk memutar balik.

"Jadi udah pasti itu hoaks," pungkasnya.

Baca: Jokowi Resmi Pecat Komisioner KPAI, Ini 4 Prinsip yang Dilanggar Sitty Hikmawatty

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menyampaikan total ada sebanyak 4.041 kendaraan yang telah ditindak selama Operasi Ketupat Jaya 2020 terkait pelarangan mudik lebaran. Seluruhnya diminta untuk putar balik kembali ke arah Jakarta.

Informasi tersebut merupakan data terakhir yang dirilis sejak Jumat (24/4/2020) hingga Minggu (26/4/2020).

Jumlah ini juga merupakan hasil pantauan pada dua pintu tol yang menjadi pos pemantauan pelarangan mudik.

"Di Jalan tol dilakukan penyekatan di dua titik Bitung dan Cikarang Barat. Sejak Jumat pukul 00.00 WIB hingga Minggu tercatat ada 4.041 kendaraan yang diputar balikkan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yoga kepada Tribunnews, Senin (27/4/2020).

Rinciannya, Sambodo menyampaikan, sebanyak 2.293 kendaraan yang terjaring di Gerbang tol Cikarang Barat. Dari jumlah itu, sebanyak 856 merupakan kendaraan umum seperti bus dan travel, dan 1.437 kendaraan pribadi.

Sementara itu, total sebanyak 1.748 kendaraan yang terjaring di Gerbang Tol Bitung. Rinciannya, 658 kendaraan umum seperti armada bus dan travel dan 1.090 kendaraan pribadi.

"Kebanyakan alasannya enggak ngerti dan pengen mudik," pungkasnya.

Sebagai informasi, pihak Kepolisian akan memulai melakukan pengawasan warga Jabodetabek yang masih nekat memaksakan mudik lebaran pada 24 April 2020 mendatang. Nantinya, operasi pengawasan pelarangan mudik tersebut akan dilakukan dalam payung operasi ketupat Jaya 2020.

Baca: Bantuan Nasi Anjing Viral, Fadli Zon Sayangkan Pemberian Nama & Lontarkan Pertanyaan Ini

Hal tersebut ditegaskan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo setelah menindaklanjuti keputusan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang mudik.

"Operasi ketupat terkait dengan larangan mudik ini akan kita mulai hari Kamis malam besok pukul 00.00 WIB. Jadi Jumat pukul 00.00 WIB itu sudah kita mulai dan secara serentak di seluruh Indonesia mungkin," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Ia mengatakan, operasi itu akan berlangsung hingga 7 hari setelah hari raya lebaran (H+7 Lebaran). Sementara itu, pihaknya masih menunggu kajian dari mabes polri terkait jumlah personel yang akan diterjunkan dalam kebijakan tersebut.

"Nanti 7 hari setelah lebaran dan kita belum tahu kita tunggu himbauan pemerintah apa lebaran itu kapan dan dipastikan kegiatan ini akan berakhir sampai H+7 lebaran," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya akan membentuk 19 titik pos pengamanan dan pemantauan yang tersebar di titik perbatasan keluar dan masuk Jabodetabek. Nantinya, mereka akan mengawasi pengendara yang masih mencoba nekat mudik.

"Larangan mudik ini dilakukan dengan pendekatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan kendaraan yang melintasi checkpoint yang ada operasi ketupat ini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini