News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jokowi Sebut 7 Provinsi Mengalami Defisit Stok Beras

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengantre untuk mendapatkan beras gratis melalui ATM Pertanian Si Komandan di Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0501 Jakarta Pusat, Senin (27/4/2020). Setiap harinya ada 1.000 orang penerima beras gratis sebanyak 1,5 kilogram per orang untuk meringankan warga terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di tengan pandemi virus corona (Covid-19).

Jokowi mengatakan, dirinya mendapati laporan soal bahan kebutuhan pokok yang mengalami defisit di sejumlah provinsi.

Ia lantas membeberkan ada tujuh provinsi mengalami defisit stok beras, 11 provinsi defisit stok jagung, dan 23 provinsi defisit stok cabai besar.

Baca: Update Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini: 9.511 Positif Corona, 1.254 Sembuh, dan 773 Meninggal

Meski begitu, Jokowi tidak menyebutkan provinsi yang mengalami defisit.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam rapat terbatas terkait lanjutan pembahasan antisipasi kebutuhan bahan pokok melalui video conferense, Selasa (28/4/2020).

"Stok cabai rawit defisit di 19 provinsi. Stok bawang merah diperkirakan juga defisit di satu provinsi dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi," kata Jokowi.

Jokowi pun menyampaikan stok minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi.

Baca: Polisi: Peningkatan Kasus Pencurian Minimarket Tak Ada Hubungannya Dengan Maraknya PHK

Sedangkan stok gula pasir diperkirakan defisit di 30 provinsi. Begitu juga dengan stok bawang putih yang diperkirakan defisit di 31 provinsi.

"Hal-hal seperti ini harus kita antisipasi untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi rakyat kita," ucapnya.

Untuk itu, Kepala Negara meminta Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Bulog segera melalukan perhitungan terkait kebutuhan yang diperlukan masyarakat.

Jokowi juga meminta jajarannya menyisir kembali daerah mana yang mengalami defisit dan surplus bahan pokok.

"Asesmen yang cepat terhadap kebutuhan bahan pokok setiap daerah setiap provinsi agar dihitung mana provinsi yang surplus, mana provinsi yang defisit, berapa produksinya, semuanya harus kita hitung," tegas Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini