News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Polisi: Peningkatan Kasus Pencurian Minimarket Tak Ada Hubungannya Dengan Maraknya PHK

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIRAL pelaku pencurian kepergok saat melancarkan aksinya di salah satu minimarket.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan peningkatan jumlah pencurian di minimarket selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dipastikan tak ada hubungannya dengan kondisi ekonomi Indonesia yang tengah melesu akibat Covid-19.

Khususnya jika masyarakat mengkaitkan dengan maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di Indonesia akibat terdampak virus corona.

Baca: Suami Tega Bakar Hidup-hidup Istrinya di Rumah, Seisi Rumah Kaget Teriakan Korban Minta Tolong

"Ini kalau kita lihat dari mereka itu nggak ada hubungannya kesana. Karena mereka memang sudah residivis kasus yang sama semua sih. Ketika ditanya, kamu sudah keluar penjara. dia jawab sudah pak. Soal apa? bongkar rumah sama bongkar minimarket," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (28/4/2020).

Dengan pengakuan itu, Yusri mengatakan pelaku akan tetap melakukan aksinya ada atau tidak ada PSBB. Pasalnya, mayoritas tersangka yang ditangkap residivis di kasus serupa.

"Jadi ada PSBB atau gak ada PSBB mereka memang maling minimarket juga. Ini ada 20 tersangka, 2 meninggal dunia, 18-nya itu residivis," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya mencatat adanya peningkatan tindakan kejahatan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Dari catatanya, persentase peningkatan kejahatan sebesar 10 persen.

Demikian disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana saat konfrensi pers di Polda Metro Jaya pada Senin (27/4/2020). Nana bilang, data tersebut diambil selama kurun waktu Maret hingga April 2020.

"Hasil analisa dan evaluasi sekitar 10 persen peningkatan kasus kriminalitas terjadi jika dibandingkan satu bulan kebelakang antara Maret-April," kata Nana.

Baca: Trik Penuhi Kebutuhan Minum Air Putih Per Hari Selama Puasa

Dia mengatakan, kasus kejahatan yang paling banyak terjadi adalah kasus pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, begal motor, bobol minimarket dan penyalahgunaan narkotika.

Kendati demikian, Nana memastikan, Ibu Kota tetap dalam kondisi yang aman. Ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir terkait hal tersebut.

"Hasil analisa evaluasi Polda Metro secara keseluruhan kasus kriminalitas pasca dimulainya PSBB jadi secara umum situasi di wilayah hukum Polda Metro relatif kondusif, artinya bahwa secara umum kondusif tetapi ada beberapa kejadian-kejadian yang memang dari awal kami prediksi," ungkapnya.

Di sisi lain, pihaknya juga akan menerjunkan personel untuk mencegah terjadinya tingkat kejahatan atau kriminalitas di Jakarta. Dia bilang, pihak kepolisian telah membentuk tim begal dan anti preman untuk melawan meningkatnya aksi kriminalitas.

"Seluruh anggota kami sudah bentuk tim begal dan anti preman. Tim ini sudah kita bentuk dari awal dan di Polres-polres. Disamping itu kami meningkatkan lebih, mengedepankan fungsi pencegahan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini