Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali menyampaikan kabar duka yakni bertambahnya dokter yang meninggal di tengah pandemi virus corona (covid-19).
Dokter yang terakhir meninggal adalah dr. Mikhael Robert Marampe, Sabtu (25/4/2020) lalu akibat terjangkit covid-19 ketika menjadi garda terdepan menjaga pasien.
Meninggalnya dr. Mikhael Robert menambahkan jumlah dokter yang meninggal karena terpapar covid-19 menjadi 24 orang.
"Jadi sepanjang pandemi covid-19 ini ada 24 dokter yang meninggal," ucap Humas IDI, dr. Abd Halik Malik kepada Tribunnews.com, Senin (27/4/2020).
Sebelum meninggal, pada 17 April 2020 lalu dr. Mikhael sempat mengunggah video di media sosialnya.
Ia mengumumkan tentang kondisinya yang terjangkit covid-19 dan kabar ia yang sedang menjalankan perawatan.
"Saya dinyatakan covid 19 melalu rapid test dan saat ini saya dirawat dengan baik oleh rekan rekan tim medis @rs_persahabatan yang luar biasa semangat tekun tanpa pandang lelah," tulis dr. Mikhael di akun instagramnya, @mikemarampe.
Walaupun berada di ruang isolasi saat itu dr. Mikhael tetap memberikan semangat kepada para tenaga medis yang masih berjuang melayani pasien covid-19.
Dr. Mikhael juga mengingatkan para tenaga medis untuk menggunakan alat pelindung diri selama menjalankan tugas di rumah sakit.
"Buat teman teman yang ada di garda terdepan tetap semangat dan wajib menggunakan APD yang sesuai standar. Semangat Selalu dokter ,perawat ,dan semua tim yang mengambil bagian dalam memerangi COVID-19," pungkas dr. Mikhael.
IDI Berduka
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merasakan duka yang mendalam terkait meninggalnya dr. Mikhael Robert Marampe karena positif terjangkit virus corona (covid-19).
Humas IDI, dr. Halik Malik menyebutkan IDI sangat mengapresiasi pelayanan dr. Mikhael semasa hidupnya sebagai dokter muda yang penuh semangat saat bertugas.
"PB IDI turut menyampaikan belasungkawa dan apresiasi khusus kepada Almarhum dr. Mikhael Marampe. Beliau dokter yang masih sangat muda dan penuh semangat," kata dr. Halik Malik kepada Tribunnews.com, Senin (27/4/2020).
Apresiasi juga diberikan IDI kepada dr. Mikhael karena walaupun dalam masa perawatan covid-19 ia tetap memberikan dukungan kepada para tenaga medis.
Almarhum tetap mengingatkan kepada rekan sejawatnya untuk tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bertugas merawat pasien.
"Beliau berpesan agar tenaga medis dalam menjalankan tugas wajib menggunakan APD yang lengkap," ungkap dr. Halik.
Sempat Optimis Corona Akan Berhasil Diatasi
Sebelum tutup usia, dr. Mikhael pun tetap optimis kalau pandemi corona akan berhasil diatasi asal masyarakat tetap berada di rumah saja.
"Beliau optimis pandemi ini bisa diatasi jika orang-orang tetap di rumah dan beraktifitas di rumah. Beliau mengajak semua bersatu memenangkan perang total menghadapi wabah corona di Indonesia," kata dr. Halik.
Saat itu dr. Mikhael mengabarkan kondisinya yang sudah delapan hari menjalankan perawatan dan hanya masih tersisa gejala batuk saja.
"Saya sudah berada di sini 8 hari dan Puji Tuhan keluhan saya semakin membaik hanya tinggal batuk sedikit-sedikit," ucap dr. Mikhael di akun instagram @mikemarampe.