TRIBUNNEWS.COM - Tambahan pasien sembuh dari virus corona covid-19 di Indonesia mencatatkan angka tertinggi pada hari ini, Rabu (29/4/2020).
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyebut adanya tambahan 137 pasien sembuh dalam konferensi pers siaran langsung yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (29/4/2020).
Untuk diketahui, update angka kasus terkonfirmasi, angka kesembuhan, maupun angka kematian yang diumumkan merupakan data dari periode Selasa (28/4/2020) pukul 12.00 WIB hingga Rabu (29/4/2020) pukul 12.00 WIB.
Dilansir data grafis laman covid19.go.id, tambahan angka kesembuhan terbanyak sebelumnya terjadi pada Selasa (27/4/2020) dengan 103 kasus yang sembuh.
Selain itu, catatan kasus sembuh tertinggi ketiga terjadi pada 16 April 2020 dengan 102 kasus sembuh.
Hingga Rabu (29/4/2020), kasus pasien sembuh di Indonesia mencapai 1.391 orang.
Sementara itu terdapat 260 kasus baru pasien positif corona di Indonesia.
Dengan demikian, total sudah ada 9.771 kasus pasien positif.
Adapun kasus kematian bertambah 11 sehingga total kasus kematian berjumlah 784 orang.
Baca: UPDATE Corona di Indonesia 29 April: Total 9.771 Positif, 1.391 Sembuh, 784 Meninggal
Plasma Darah untuk Menyembuhkan Pasien Covid-19
Sementara itu, plasma darah pasien covid-19 yang telah sembuh disebut bisa menyembuhkan pasien virus corona.
Food and Drug Administration (FDA) belum lama ini merekomendasikan para pasien covid-19 yang telah sembuh untuk mendonorkan plasma darah mereka.
Dilansir Kompas.com, plasma darah tersebut menjadi terapi yang disebut bisa mengobati covid-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis SARS-CoV-2.
Terapi yang disebut convalescent plasma itu dilakukan dengan cara memasukkan plasma darah penuh antibodi milik pasien yang telah sembuh ke tubuh penderita covid-19.
Sementara itu situs FDA menyebut terapi ini bisa dilakukan sebagai opsi penyembuhan covid-19.
Mengingat apa yang sudah dilakukan di China terbukti memiliki hasil cukup tinggi.
Baca: Cerita Pasien 01 dan 02 Setelah Sembuh dari Covid-19: Banyak yang Datang Minta Plasma Darah
Pengaplikasian di Indonesia
Sementara itu donor plasma darah pasien sembuh covid-19 kepada penderita disebut memungkinkan untuk diaplikasikan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Prof David Muljono selaku Deputy Director Eijkman Institute of Molecular Biology.
“Plasma diambil dari darah pasien yang sembuh, tetapi ada kriterianya,” tutur David saat webinar yang digelar oleh The Conversation Indonesia bertajuk 'Mengukur Efektivitas Intervensi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19', Selasa (21/4/2020).
Ada kriteria yang harus dimiliki eks-pasien covid-19.
Antara lain berusia 18-55 tahun dengan berat badan lebih dari 50 kilogram.
Kemudian tidak memiliki penyakit penyerta, serta mampu mendonorkan darahnya.
“RNA pasien harus pernah positif, dengan indikasi pasien tersebut harus yang memiliki progress (penyembuhan) yang cepat dan penyakitnya tidak lebih dari tiga minggu,” paparnya.
Terapi convalescent plasma ini bukanlah kali pertama dilakukan untuk beberapa jenis penyakit.
Baca: Sembuh dari Corona, Tom Hanks dan Rita Wilson Donorkan Plasma Darah untuk Vaksin Covid-19
Menurut David, sudah ada beberapa penyakit yang sebelumnya terbukti bisa disembuhkan melalui terapi ini.
Antara lain penyakit SARS, MERS, hantavirus, dan flu burung.
Diketahui, convalescent plasma pertama kali dilakukan di China.
“Awalnya ada 5 orang diberi terapi itu di China, kemudian ditambah 10 orang lagi. Kemudian ada 2 orang lagi di China. Itu artinya di dunia sampai saat ini baru ada 17 orang yang diberikan terapi tersebut,” tambah David.
David menjelaskan para pasien di China yang diberikan convalescent plasma mengalami penyembuhan yang lebih cepat.
Kemudian tingkat keparahan pada saluran pernapasan menjadi berkurang.
Meski demikian, David mengatakan terlalu dini untuk berkesimpulan seperti itu.
David mengungkapkan Infectious Diseases Society of America (IDSA) telah mengeluarkan rekomendasi yang menyebutkan convalescent plasma bukanlah pengobatan terakhir.
"Masih belum banyak pengalaman klinis. Butuh studi lebih banyak yang diobservasi secara ketat untuk membuktikan efektivitasnya,” ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terapi Plasma Darah Efektif Sembuhkan Covid-19, Benarkah?".
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri)