Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 3 pasien telah dipulangkan dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Rabu (29/4/2020).
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan 3 pasien yang dipulangkan, satu berstatus positif Covid-19 dan 2 berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
"Tiga pasien telah dipulangkan, negatif Covid-19. Mereka statusnya (sebelum pulang) satu orang confirmed (positif) dan dua PDP," ujar Syahril dalam keterangannya, Rabu (29/4/2020).
Baca: FAKTA PSBB di Bodebek Diperpanjang 14 Hari: Aturan Berkendara Sama, Ada Poin yang Dievaluasi
Dengan pulangannya 3 pasien, kini ada 23 pasien yang masih menjalani perawatan di RSPI Sulianti Saroso.
23 pasian yang dirawat, 8 orang berstatus PDP dan 15 pasien positif terinfeksi Covid-19.
Pasien tersebut dirawat di tiga ruang isolasi berbeda.
Baca: Total Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Saat Ini Mencapai 4.033 Orang
Ruang isolasi pertama bernama Mawar 1.
Di ruangan tersebut dirawat delapan pasien positif dan lima PDP.
Baca: 375 WNI ABK Kapal Carnival Splendor Akan Berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok Besok Pagi
Kemudian di ruang isolasi Mawar 2 terdapat lima pasien positif dan dua PDP.
Sementara di ruang isolasi Dahlia dirawat satu pasien positif.
"Sementara di ruang ICU (Intensive Care Unit) dirawat satu pasien positif dan tiga PDP," katanya.
Angka kasus Covid-19 di Indonesia
Pemerintah melaporkan jumlah kasus positif corona di Indonesia mencapai 9.771 orang hingga Rabu (29/4/2020) pukul 12.00 WIB.
Pada hari ini, terdapat penambahan sebanyak 260 orang.
"Akumulasi terkonfirmasi positif 9.771 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Rabu (29/4/2020).
Baca: UPDATE Covid-19: Kasus di Thailand Turun hingga Hewan di Kebun Binatang Indonesia Kelaparan
Achmad Yurianto pun mengungkap penambahan 11 kasus kematian akibat Covid-19, sehingga total ada 784 pasien yang meninggal dunia.
Kemudian untuk jumlah pasien ada tambahan sebanyak 137 orang, sehingga total ada 1.391 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah
Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.
Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak
Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.
Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.
Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah
Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.