TRIBUNNEWS.COM - Beredar video viral penjemputan tiga perawat RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah yang meninggalkan indekos di kawasan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Video yang diunggah akun Instagram @rsudbungkarno pada Selasa (28/4/2020) ini memperlihatkan tiga perawat dijemput dengan mobil ambulans VIP.
Kini mereka terpaksa harus tinggal di lantai lima RSUD Bung Karno Solo.
Siti Mutmainah sebagai pemilik kos memberikan alasan dirinya tidak memperpanjang kos tiga perawat tersebut.
Wanita yang berprofesi sebagai bidan ini mengaku terpaksa melakukan hal itu karena kondisi kesehatan suaminya.
Ia mengatakan kondisi kesehatan suaminya sudah menurun dan penyakitnya bisa kambuh sewaktu-waktu.
Baca: Reaksi Ganjar Pranowo Atas Pemberitaan Bupati Klaten Sri Mulyani yang Nampang di Barang Donasi
"Dari profesi saya seorang bidan tapi saya tidak bisa menerima mereka sama-sama tenaga kesehatan. Disisi lain saya melihat kondisi kesehatan suami saya."
"Suami saya kondisinya benar-benar setiap kali ngedrop penyakitnya bisa kambuh," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Selasa (28/4/2020).
Menurutnya kejadian ini tidak ada kaitannya dengan profesinya sebagai bidan yang sama-sama tenaga kesehatan dengan perawat.
Hal ini ia lakukan sebagai istri yang ingin melindungi suaminya.
Siti Mutmainah menjelaskan penyakit yang diderita suami dan membuat dirinya tidak memperpanjang kos para perawat.
"Jadi saya disini bukan sebagai profesi saya, melalui Ikatan Bidan (IB) kami minta maaf kepada Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) itu murni karena kondisi kesehatan suami saya yang memang harus perlu perhatian khusus."
"Karena bapak itu dari pola makan, pola tidur, aktifitas itu membingungkan. Tidurnya sering kali tergagap-gagap saya takutnya penyakitnya yang kambuh. Ini lepas dari profesi saya sebagai bidan jadi sebagai istri," ungkapnya.
Ia mengaku sudah memberikan penjelasan ke suaminya terkait cara menghindari penularan Covid-19.
Baca: Dr Kartono Mohamad, Dokter ke-26 yang Meninggal karena Virus Corona di Masa Pandemi
Namun suaminya tetap ketakutan dan meminta untuk menolak para perawat berada di lingkungan kost.
"Yang mengkhawatirkan bapak, bapak sudah saya kasih tau bahwa penularan covid-19 seperti ini. Tapi bapak bilang 'aku takut bu, keluarganya saja takut apalagi aku' jadi memang bapak yang ketakutan sekali."
"Saya bertengkar dengan bapak. Saya tahu karena tenaga kesehatan, cara agar tidak tertular bapak sudah diberitahu tapi karena ketakutannya," imbuhnya.
Jangan Semena-mena
Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan kejadian terusirnya 3 perawat RSUD Bung Karno akan dibawa ke ranah hukum oleh pihak rumah sakit.
"Yang melapor ya dokter di RSUD Bung Karno," papar Rudy ditemui disela-sela rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo di Balai Kota Solo, Selasa (28/4/2020).
Dikutip dari TribunSolo.com, yang akan melaporkan tragedi yang menimpa anak buahnya yakni Direktur RSUD Bung Karno, dr Wahyu Indianto.
Adapun yang mendasari pelaporan tersebut menurut Rudy agar tidak terjadi kasus serupa di wilayah lain atau perawat lain.
Apalagi menurut dia kasus yang terjadi di Solo menjadi sorotan, terlebih perawat yang tinggal di kos tersebut juga membayar.
"Kalau mereka pulang itu ya berarti sehat, kenapa harus diusir apapun alasannya," tegas Rudy.
Orang nomor satu di Kota Solo itu ingin masyarakat tidak semena-mena dengan keberadaan tenaga kesehatan.
Mereka lanjut dia itu juga merawat pasien tidak memandang dari mana pasien ini berasal.
Termasuk menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Solo.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)