TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Denna Pungki (21) namanya. Salah seorang relawan medis penanganan Covid-19 ini mengaku sedih.
Bulan Ramadan tahun ini Denna tak bisa menjalankan kewajiban berpuasa bersama keluarga di rumah.
Denna, sapaan akrabnya, menjadi relawan medis sejak virus Covid-19 mulai mewabah di Indonesia.
Wanita kelahiran Jakarta ini, kini bertugas memastikan masyarakat mendapat layanan Rapid Test Covid-19 gratis di bawah naungan Relawan Aksi Indonesia Bersatu.
Denna bercerita, sebagai relawan medis penanganan Covid-19, dirinya mendapat sebuah sanksi sosial dari masyarakat tempatnya tinggal.
Denna dikucilkan dan dilarang pulang ke rumah. Alasannya, karena Denna adalah seorang relawan medis penanganan Covid-19.
Baca: Rapid Test di Wisma Atlet Usai, Sandiaga dan Relawan Jemput Bola Sambangi Permukiman Padat Penduduk
Baca: 5.500 Tenaga Medis Daftar Relawan Covid-19, Hanya 3.000 Orang yang Diterima
Baca: Gugus Tugas: Dibutuhkan Lebih Banyak Relawan Medis untuk Tangani Covid-19
"Yang saya alami secara pribadi dan juga dialami teman-teman kami beberapa kali mengalami sanksi sosial. Seperti dikucilkan, dilihatkan, dijauhkan, sampai RT setempat pun wanti-wanti kita untuk tidak pulang (ke rumah)."
"Kami belum pulang dari hari pertama bertugas. Sampai bulan puasa ini belum bertemu keluarga, itu yang menyedihkan.
Puasa tidak bersama keluarga," ungkap Denna kepada Tribun ketika ditemui di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/4).
Berikut petikan wawancara lengkap Tribun dengan Denna Pungki.
Apa aktivitas sebelum menjadi relawan medis penanganan Covid-19?
Sebelum menjadi relawan penanganan Covid-19 di bawah naungan relawan Aksi Indonesia Bersatu, saya seorang karyawan di sebuah perusahaan dan aku memilih untuk menjadi relawan karena untuk Indonesia. Membantu tenaga medis, membantu pemerintah mempercepat pemberhentian corona.
Sudah berapa lama menjadi relawan?
Sejak corona ada saya sudah menjadi relawan medis..