Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut pandemi virus corona atau Covid-19 menjadi ujian kepemimpinan dalam mengatasi persoalan secara baik.
"Bukan hanya Pak Jokowi (Presiden) dan Pak Terawan (?Menteri Kesehatan), tapi bagi semua, bagi gubernur maupun wali kota," kata Bima Arya saat diskusi online DPP PAN dengan tema Nasib Pekerja : Kena PHK tapi Dilarang Mudik Lantas Bagaimana Solusinya?, Jakarta, Jumat (1/5/2020).
Menurut Bima Arya, menangani Covid-19 diperlukan kepemimpinan yang kolaboratif dan terbuka.
Karena modal pemerintah tidak akan cukup mengatasi wabah ini tanpa dibantu masyarakat.
Baca: Berikut Update Covid-19 di Seluruh Dunia 1 Mei 2020, Total Pasien Sembuh Tembus 1.015.183 Jiwa
"Karena itu kita harus membawa kekuatan bersama dan saya pun minta semua dinas terbuka. Sehingga ada kolaborasi, bukan kolaborasi IT (teknologi informasi), tapi kolaborasi peluang baru, kita akan mengarah normal baru," kata politikus PAN itu.
Bima Arya menjelaskan, dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor tahap kedua, akan dilakukan penindakan tegas kepada pelanggar agar menimbulkan efek jera.
Baca: Mardani: Hari Buruk bagi Buruh Indonesia karena Kebijakan Pemerintah Pro Pemilik Modal
"Sanksinya apa? Pasal 216 KUHP, kalau tidak ikut aturan pemerinyah, sanksinya penjara paling lama 4 bulan dan denda Rp 9 ribu," kata Bima Arya.
"Kemudian Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 kurungan 6 bulan atau denda setingi-tingginya Rp 500 ribu. Hukuman ini untuk menimbulkan efek jera untuk semua patuhi PSBB," tambahnya.
Angka kasus corona di Indonesia terkini
Pemerintah melaporkan 433 kasus baru terkonfirmasi virus corona atau Covid-19 di Indonesia, Jumat (1/5/2020).
Kini total kasus positif Covid-19 di Indonesia meningkat menjadi 10.551 orang.
"Penambahan pasien terkonfirmasi positif 433 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Jumat (1/5/2020).
Baca: Pantas Bisa Lembut Banget, Ternyata ini Rahasia Membuat Sponge Cake ala Bakery Terkenal
Sementara itu, total saat ini ada 800 orang meninggal dunia akibat virus corona setelah ada tambahan 8 orang korban pada hari ini.
Untuk angka pasien yang dinyatakan sembuh kini totalnya 1.591 orang.
Baca: Konsumsi Telur Saat Hamil Punya Banyak Manfaat, Salah Satunya Bantu Perkembangan Otak Janin
Angka tersebut meningkat setelah ada tambahan 69 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah
Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.
Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak
Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis."
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.
Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.
Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah
Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.