Sedang orang yang hasilnya positif, dibawa ke tenda khusus untuk diwawancarai.
Kemudian diminta menuju mobil ambulans yang sudah siap di gerbang tenda besar.
Sebelum dibawa ambulans, pasien positif diminta beraksi memperlihatkan lembaran hasil pemeriksaan, lalu difoto dan direkam video.
Ambulans membawa mereka ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSD Covid-19 Wisma Atlet.
Baca: PSMS Medan Kirim 4 Poin Usulan ke LIB Soal Lanjutan Kompetisi 2020
Di lobi UGD, para dokter dan petugas medis langsung menyambut.
Saat itu ada tiga orang yang sedang diperiksa.
Dokter kemudian mengharuskan para pasien dalam pemantauan (PDP) untuk isolasi diri.
Ada yang diperbolehkan isolasi mandiri, tapi ada juga yang harus menginap di Wisma Atlet.
Di UGD, sekira pukul 13.00 sudah ada tiga pasien yang tengah diperiksa.
Sebelum naik ke ruang isolasi di lantai tujuh, para PDP dicek darah, rekam detak jantung, tensi, dan paru-paru.
Tak Ada Gantungan
Untuk mendapat ruang karantina di lantai 27 ternyata susah-susah gampang.
Ada seorang PDP baru yang rencananya ditempatkan di ruangan nomor 25, tapi pasien lama di ruang itu menolak kehadiran orang baru, alasannya takut terinfeksi.
Kalau petugas medis memaksakan, PDP lama mengancam memilih ke luar kamar.