TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada para pengajar untuk mewajibkan muridnya memanfaatkan momentum Hari Pendidikan Nasional dengan membaca buku tulisan pikiran karya Ki Hajar Dewantara.
Menurutnya isi buku Bapak Pendidikan Indonesia itu punya pikiran yang masih sangat relevan dengan kondisi pendidikan hari ini.
Terlebih tanggal 2 Mei adalah hari lahir pria bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, itu.
Baca: Cara Efektif Melatih Anak Berpuasa Menurut Psikolog, Ini Hal yang Harus Diperhatikan
"Mumpung sebagian dari kita belajar dari rumah, bekerja dari rumah, saya ingin ajak semuanya membaca tulisan pikiran karya Ki Hajar Dewantoro. Jangan sampai kita memperingati hari kelahirannya tapi kita tidak membaca," ungkap Anies dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional secara virtual yang diunggah kanal Youtube Pemprov DKI, Senin (4/5/2020).
"Wajibkan semua membaca, sehingga mengetahui apa yang seharusnya ada di dalam pendidikan kita. Diksi yang digunakan masih diksi lama, tapi pikiran yang terpancar adalah pikiran-pikiran baru yang masih relevan sampai dengan hari ini," imbuhnya.
Baca: Kritik Izin TKA, Sekjen MUI: Tugas Negara Berjuang Untuk Rakyat Bukan Kepentingan Lain
Dalam tulisan hasil tuang pikiran Ki Hajar Dewantara itu, memunculkan perspektif atau sudut pandang di tahun 1920 - 1930.
Bahkan kata Anies, prinsip pendidikan modern juga termaktub di dalamnya.
Menurutnya juga, hasil pikir Ki Hajar di tahun tersebut punya keselarasan dengan kondisi pengajaran pada sekolah - sekolah di negara yang pendidikannya dianggap maju.
"Betapa miripnya apa yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, apa yang diajarkan oleh sekolah-sekolah di negara-negara yang pendidikannya dianggap maju," pungkas Anies.