TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korlantas Polri terus melakukan Operasi Ketupat 2020 untuk mencegah masyarakat mudik saat pandemi corona.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengungkapkan petugas sudah disebar di seluruh titik khususnya di Pulau Jawa.
Pihaknya juga telah menindak puluhan ribu kendaraan yang masih nekat untuk mudik.
Baca: Penjaga Toko Ditembak Mati Karena Larang Masuk Pengunjung yang Tak Kenakan Masker
Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja virtual dengan Komisi V DPR RI, Rabu (6/5/2020).
"Ini total jumlah kendaraan mudik yang putar balik 30.193 kendaraan. Jadi tindakan di lapangan persuasif," kata Istiono.
Penindakan tersebut dilakukan mulai Operasi Ketupat berlangsung pada 24 April 2020 hingga Selasa, 5 Mei 2020.
Istiono menerangkan Operasi Ketupat 2020 berbeda dengan operasi di tahun-tahun sebelumnya.
Perbedaan tersebut dikarenakan durasi waktu yang berbeda.
Baca: Batal Potong UKT, Kemenag Siapkan 3 Skema Bagi Mahasiswa PTKIN Terdampak Covid-19
Biasanya hanya 14 hari, namun kali ini berlangsung selama 37 hari.
"Operasi Ketupat ini adalah operasi kemanusiaan yang mengedepankan tindakan persuasif dan humanis yang lebih mengedepankan kesadaran masyarakat untuk enggak mudik lebaran. Kemudian kami membuat karena ini operasi dilarang mudik, konsep operasi kita ubah semuanya," ujarnya.
Istiono menambahkan, pengendalian Operasi Ketupat dibagi menjadi 4 zona dan dipimpin oleh satu orang perwira tinggi di jajaran Korlantas Polri.
Hal itu dilakukan agar Operasi Ketupat bisa berjalan lebih terkendali.
"Pengendali 1 di Merak-Jakarta, di pengendali 2 antara Jabar-Jateng, pengendali 3 di Jateng-Yogya, pengendali 4 di perbatasan Jateng Jatim," kata Istiono.
Turut hadir dalam rapat itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.