Di antaranya adalah menerima kenyataan, melakukan relaksasi dan membatasi informasi.
Baca: Mengenali Gangguan Kecemasan Akibat Wabah Corona dan Faktor-faktor Penyebabnya Menurut Ahli
Terkait dengan menerima kenyataan, dr Andri menjelaskan, hal itu dilakukan agar diri kita tidak terlalu terbebani dengan kondisi saat ini.
Pasalnya, kondisi sulit akibat corona juga dirasakan banyak orang dari berbagai negara yang terdampak.
"Pertama yang perlu diperhatikan adalah menerima kenyataan kondisi ini, ikhlas adalah salah satu cara untuk menerima."
"Kita belajar untuk menerima bahwa keadaan ini semua manusia ikut mengalaminya."
"Ada lebih dari 200 negara mengalami hal yang sama," ungkapnya.
Selain itu, dr Andri menyatakan, berupayalah untuk menganggap kondisi akibat wabah bisa membuat diri kita 'naik kelas' dalam kehidupan.
"Supaya kita bisa jadi manusia yang lebih baik lagi," tambahnya.
Baca: Tahapan Seseorang Perlu Mendapat Pertolongan untuk Atasi Gangguan Cemas akibat Wabah Corona
Kendati demikian, dr Andri tak memungkiri adanya kesulitan dalam menghadapi krisis kehidupan seperti saat ini.
"Untuk itu tidak masalah bila diri kita merasakan sedih, kecewa dan marah atas kondisi ini," jelasnya.
Menurutnya, perasaan tersebut adalah bagian dari norma yang wajar.
"Tapi jangan lupa kita mulai mencatat apa yang bisa kita lakukan supaya bisa lebih baik lagi kedepan," paparnya.
Selain itu, cara kedua dari dr Andri adalah melakukan relaksasi.
Relaksasi bisa dilakukan kapan saja, misalnya dalam kondisi berpuasa seperti sekarang, bisa dilakukan sehabis sembayang.