TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beragam cara dilakukan oleh Tim Psikologi TNI Angkatan Darat (Psiad) dan relawan yang ditugaskan untuk membantu memulihkan psikologi pasien Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Ketua Tim Psikologi Angkatan Darat yang bertugas di RS Wisma Atlet Kemayoran, Kapten Inf Didon, mengatakan cara tersebut di antaranya dengan memberikan konseling dan motivasi kepada pasien dengan berbagai macam metode.
Ia menjelaskan konseling yang dilakukan Tim Psikologi ini di antaranya melakukan kunjungan tatap muka ke kamar pasien.
Baca: Gegara Pandemi Virus Corona, APBD DKI Jakarta Diprediksi Defisit 4 Triliun
Selain itu mereka juga memberi motivasi lewat pengeras suara baik pagi maupun malam.
Hal itu dilakukan karena menurutnya sekarang ini secara umum pasien mendapat kecemasan lebih dari biasanya.
“Sebagian para pasien kecemasannya bisa jadi tak terkelola dengan baik, sehingga perlu kita tenangkan mereka untuk memudahkan proses penyembuhan,” kata Didon dilansir dari laman resmi TNI Angkatan Darat, tniad.mil.id, pada Rabu (6/5/2020).
Berkaca pada kondisi penyebaran Covid-19, Didon mengatakan tidak akan meminta orang untuk tak cemas lantaran menurutnya rasa cemas tersebut muncul secara alami.
Baca: Kata Pengamat Aturan Mudik dan Kebijakan Transportasi Membingungkan
Ia mengatakan hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana mengubah kecemasan ke tindakan-tindakan preventif yang aplikatif.
“Agar tidak muncul kecemasan yang berlebihan, tim Psikologi dalam konseling juga menyelinginya dengan permainan, sehingga mereka akan lupa terhadap penderitaannya,” kata Didon.
Selain itu konseling juga dilakukan lewat chat, video call, atau tatap muka jika memungkinkan.
Baca: Tim Pakar Ajak Masyarakat Manfaatkan Ragam Pangan di Indonesia
Didon mengakui hal yang menjadi hambatan dalam menjalankan tugasnya adalah keterbatasan untuk berinteraksi dengan pasien secara langsung dalam membina kepercayaan dari pasien untuk terbuka menceritakan permasalahannya.
“Untuk mengatasinya, kami sesering mungkin melakukan sosialisasi melalui grup chat, melalui pengeras suara dan juga secara rutin mengirimkan materi-materi psikoedukasi. Dan juga menyempatkan untuk memberi aktivitas kelompok ketika melakukan kunjungan langsung,” kata Didon.
Baca: Sosok Jang Han Sol, Pria Korea Fasih Bahasa Jawa, Viralkan Jasad ABK Indonesia Dibuang ke Laut
Selain itu ia menambahkan timnya juga memberi stimulasi berupa aktivitas kelompok.
Menurutnya hal itu dilakukan untuk mengembangkan dukungan sosial, mencairkan suasana serta meningkatkan keeratan kelompok.
“Salah satu faktor yang dapat mengurangi imunitas tubuh adalah kondisi stres dan rasa takut yang dihadapi oleh para pasien covid-19. Sehingga mereka (pasien) merasa bosan saat diisolasi, tidak bisa tidur dan mengalami depresi," kata Didon.
Baca: Suara PAN di Pemilu 2024 Berpotensi Menurun Jika Amien Rais Bentuk Partai Baru
Tidak hanya bagi pasien, Didon mengatakan konseling juga diberikan kepada para tenaga medis baik para dokter dan perawat.
Menurutnya hal tersebut penting diberikan agar para tenaga medis ini dapat relaksasi dan ketenangan dalam menjalankan tugas sekaligus juga tekanan untuk menghindari kejenuhan.
Kepala Dinas Psikologi Angkatan Darat (Kadispsiad) Brigjen TNI Eri Radityawara Hidayat mengatakan Tim Psikologi Angkatan Darat ini bergabung dengan Satgas TNI, Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) dan relawan dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid- 19.
Ia mengatakan Kapuskes TNI Mayjen TNI Bambang Dwi meminta Dispsiad untuk membantu menangani kondisi psikologis pasien dan tenaga medis yang mulai dilanda kejenuhan dan masalah psikologis lainnya pada Sabtu (18/4/2020).
“Sejak saat itulah Tim Psiad yang berjumlah tiga orang bergabung dengan tim kesehatan TNI di Wisma Atlet Kemayoran,” kata Eri.