"Oleh karena itu, menghindari kontak dengan air liur dan darah pasien mungkin tidak cukup. Sebab, kelangsungan hidup virus Corona dalam air mani pasien yang pulih dapat memungkinkan untuk menginfeksi orang lain," jelasnya.
Penelitian ini bukanlah penemuan yang mengejutkan.
Sebelumnya, banyak virus dapat hidup di saluran reproduksi pria.
Virus Ebola dan Zika ditemukan menyebar dalam air mani.
Bahkan, virus tersebut dapat bertahan berbulan-bulan dalam air mani, meskipun pasien telah pulih.
Peneliti Inggris Sebut Virus Corona Lebih Berbahaya Jika Menyerang Pria dan Penderita Obesitas
Virus Corona cenderung lebih mungkin membunuh pria dan orang obesitas, menurut sebuah studi.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di medRxiv.org pada Selasa (28/4/2020) lalu, pria atau orang obesitas adalah faktor signifikan yang terkait dengan kematian di rumah sakit Inggris.
Faktor ini sebelumnya tidak terindikasi pada kasus Covid-19 di China.
"Mereka yang memiliki kondisi yang lebih buruk seringnya adalah yang berusia lanjut, pria, dan orang yang obesitas," tulis studi.
Baca: 5 Kondisi Kulit yang Dikaitkan sebagai Gejala Virus Corona
Baca: Cara Menjaga Psikologis Keluarga di Masa Pandemi Virus Corona
Dilansir SCMP, peningkatan keparahan pada pasien pria terlihat di semua usia.
"Meskipun angka kematian menurut usia banyak terjadi pada orang tua, sebagian besar pasien ini dirawat di rumah sakit dengan gejala Covid-19 dan tidak meninggal," studi mengatakan.
Para peneliti percaya, angka kematian orang obesitas lebih banyak daripada kelompok lain dalam kasus Covid-19.
Sebab, fungsi paru-paru mereka berkurang dan terjadi lebih banyak peradangan pada jaringan adiposa.