TRIBUNNEWS.COM - Waspada, anak-anak bisa terinfeksi virus Corona dengan memiliki gejala penyakit tertentu.
Seperti yang terjadi di New York, Amerika Serikat.
Dilansir Guardian, ada kematian tiga anak di negara bagian tersebut, akibat komplikasi peradangan yang mungkin terkait dengan Covid-19.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, melaporkan kematian pertama, seorang bocah lelaki berusia 5 tahun, pada Jumat (8/5/2020).
Keesokan harinya, Cuomo mengumumkan jumlah kematian pada anak menjadi tiga kasus.
Baca: China Laporkan Kembali Munculnya Kasus Positif Corona di Wuhan
Baca: Pandemi Corona Buat 20 Juta Warga AS Menganggur, Pecahkan Rekor sejak Depresi Besar pada 1929
Dua kasus tambahan tersebut antara lain seorang anak berusia 7 tahun dan seorang remaja.
Namun, tidak disebutkan di mana kedua anak tersebut meninggal.
"Penyakit ini telah merenggut nyawa tiga anak muda di New York," kata Cuomo.
"Ini baru, dan sedang berkembang," imbuhnya.
Gubernur New York itu pun memperingatkan akan "bab yang sama sekali berbeda" dari suatu penyakit yang diyakini hanya menyebabkan gejala ringan pada anak-anak.
"Dengan semua yang terjadi, semua kecemasan yang kita miliki, saatnya kini orang tua harus khawatir apakah anak mereka terinfeksi," tutur Cuomo, dikutip dari Time.
Cuomo mengatakan, banyak anak-anak tidak menunjukkan gejala pernapasan yang biasanya dikaitkan dengan Covid-19 ketika mereka di bawa ke rumah sakit daerah.
Baca: 7 Manfaat Kesehatan Eucalyptus, Bahan yang Digunakan sebagai Antivirus Corona oleh Kementan
Baca: Catat! Tiga Gejala Utama Infeksi Virus Corona Pada Anak-anak, Termasuk Diare dan Muntah
Namun, semuanya dinyatakan positif virus Corona.
"Kami pikir anak-anak hanya bisa menjadi perantara penularan, tetapi kami tidak berpikir anak-anak akan turut menderita karenanya," kata Cuomo ketika ia mengumumkan kematian anak pertama.
Dia menggambarkan, peristiwa itu adalah berita yang sangat menyakitkan.
Gejala Mirip Penyakit Kawasaki
Pekan sebelumnya, otoritas kesehatan negara mengatakan,setidaknya ada 73 kasus yang dilaporkan di New York tentang anak-anak yang sakit parah.
Mereka memiliki toxic shock syndrome (Sindrom TS) dan memperlihatkan gejala yang mirip dengan penyakit Kawasaki.
Diketahui, penyakit Kawasaki umum terjadi pada anak-anak, terutama anak usia di bawah lima tahun.
Kawasaki dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh bekerja terlalu keras.
Penyakit ini juga mengakibatkan demam, diare parah, ruam, dan konjungtivitis.
Dalam kasus yang lebih parah, penyakit Kawasaki dapat meradangkan dinding arteri, memengaruhi aliran darah ke jantung, dan berpotensi fatal.
Pada Senin (4/5/2020) silam, New York City melaporkan adanya 15 pasien berusia 2-15 tahun yang telah dirawat di rumah sakit selama tiga minggu terakhir.
Baca: Sempat Diajak ke Hajatan, Bayi Usia 40 Hari di Kudus Meninggal Usai Sesak Napas, Alami Gejala Corona
Baca: Pria Ini Alami Gejala Corona yang Dianggap Tidak Parah, Sempat Ditolak Rumah Sakit hingga Meninggal
Baca: Gangguan Tenggorokan Sampai Batuk Kering, Ini Ciri Gejala Corona
Mereka memiliki sindrom yang berhubungan dengan Covid-19.
Kematian bocah 5 tahun itu menandai kematian anak pertama akibat penyakit baru di AS.
Sementara itu, Seattle telah melaporkan sebuah kasus di rumah sakit anak-anak Stanford, California.
Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun di Inggris juga meninggal karena penyakit baru.
Seperti yang dirincikan dalam laporan yang diterbitkan di Lancet, para ahli melaporkan bahwa sakit perut, gejala gastrointestinal, dan peradangan jantung adalah gejala umum pada kasus tersebut.
Dalam siaran pers melalui American heart Association, Dr Jane Newburger, direktur program Kawasaki di rumah sakit anak-anak Boston, mengkonfirmasi sejumlah anak-anak yang memiliki sindrom inflamasi serius dengan Covid-19.
"Kami ingin meyakinkan orang tua, bahwa ini tampaknya tidak biasa. Sementara penyakit Kawasaki dapat merusak jantung atau pembuluh darah, masalah jantung biasanya hilang dalam lima atau enam minggu, dan sebagian besar anak sepenuhnya pulih," kata Newburger.
Namun, Newburger menambahkan, kerusakan arteri koroner tetap ada, meskipun jarang terjadi.
Oleh karena itu, penyakit Kawasaki adalah penyebab penyakit jantung paling umum yang didapat anak-anak di negara maju.
"Perawatan segera sangat penting untuk mencegah masalah jantung yang signifikan," ujar Newburger.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)