TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut bantuan sosial fase II untuk 2,15 juta kelompok keluarga (KK) merupakan hasil penyesuaian dan penambahan dari sejumlah sumber.
Salah satunya datang dari usulan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Sebanyak 541.446 jiwa masuk dalam data tambahan dari SKPD.
Baca: Kemendikbud Pastikan Tidak Akan Mengundur Tahun Ajaran Baru
Angka yang masih berpatokan per individu itu lalu dikonversi menjadi kelompok keluarga.
Hasilnya didapat 277.997 kepala keluarga (KK) untuk jadi tambahan data baru bansos fase II.
"Kami memasukkan data tambahan 541.446 jiwa kemudian dari jiwa kami ubah ke KK menjadi 277.997 KK," jelas Riza saat dihubungi, Rabu (13/5/2020).
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunnews.com, rincian data individu penerima bantuan dari SKPD mencakup 12 jenis pekerjaan, meliputi:
1. Ojek online 470.728 jiwa
2. Nelayan 5.692 jiwa
3. UKM Terdampak 10.266 jiwa
4. Ojek pangkalan 398 jiwa
5. Sopir taksi 20.418 jiwa
6. Sopir bajaj 1.144 jiwa
7. Sopir angkot 448 jiwa
8. Pengemudi bus 2.973 jiwa
9. Pekerja seni 3.884 jiwa
10. Pemegang Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul 8.790 jiwa
11. SLB 6.150 jiwa
12. Data Warga Jawa Tengah 10.555 jiwa.
"Data tambahan ini dari SKPD yang bersangkutan, yaitu ojol, nelayan, UKM terdampak, ojek pangkalan, sopir taksi, bajaj, sopir angkot, pengemudi bus, pekerja seni, KJMU, SLB, data warga Jateng. Inilah totalnya menjadi 277.997 KK," jelas Riza.
Baca: Penutupan McD di Sarinah Timbulkan Kerumunan, DPRD Kritik Manajemen: Harusnya Sudah Diantisipasi
Kemudian ada pula data usulan para ketua RT/RW atas hasil verifikasi dan divalidasi sebesar 943.358 KK.
Angka ini muncul karena para ketua RT dan RW sebelumnya diminta mendata ulang warganya yang masuk kategori miskin dan rentan miskin untuk mendapat bantuan pada fase II ini.
Baca: Mantan Pebulutangkis Taufik Hidayat Sebut Banyak Tikus di Kemenpora, Ini Tanggapan KPK
Proses ini berkaca dari pendistribusian fase I dimana masih ada warga yang ternyata terlewat menerima bansos.
"Waktu daftar sembako pertama masuk diterima ternyata masih ada yang belum menerima. Sehingga RT/RW melakukan pendataan ulang bagi warga yang belum menerima sesuai dengan haknya," kata politikus Gerindra ini.
Terakhir datang dari hasil verifikasi ulang 1,2 juta data penerima bansos fase I, menjadi 931.831 KK. Jika ketiga sumber tadi dijumlahkan, maka didapat angka 2.153.186 KK sebagai calon penerima bansos fase II.