Setiap hari, lubang-lubang itu terisi oleh peti-peti jenazah yang dibawa ambulans.
Mereka bekerja keras tiada henti sepanjang hari agar para jenazah dapat dimakamkan.
Pada suatu siang yang cukup terik, Selasa (12/5/2020), mobil ambulans silih berganti datang membawa jenazah.
Sebanyak empat petugas makam berpakaian hazmat di sekitar lubang makam bersiap mengangkat peti begitu ambulans mendekat.
Keempat petugas itu bertugas untuk mengangkat dan menurunkan peti ke tempat peristirahatan terakhir.
Usai peti yang dibebat plastik itu diangkat, para petugas langsung menurunkan ke dalam liang lahat menggunakan tali tambang secara perlahan.
Petugas lainnya yang bertugas sebagai penggali kubur bergegas mengambil alih tugas selanjutnya.
Mereka mengeruk gundukan tanah untuk dimasukkan ke dalam lubang hingga terkubur.
Semua dilakukan serba cepat. Bahkan, pelayat yang hadir pun tak bisa berlama-lama di pemakaman.
Seperti ini lah gambaran para petugas pemakaman setiap hari bekerja demi memakamkan para jenazah Covid-19.
Hari itu, jenazah yang dibawa oleh ambulans lebih sedikit ketimbang hari-hari sebelumnya.
Imang Maulana (42), salah satu penggali kubur, mengatakan, sampai siang hari terhitung sudah 12 jenazah yang dimakamkan.
Imang dan rekan-rekan menguburkan rerata jenazah Covid-19 sebanyak 20 jenazah. Bahkan pernah dalam sehari mencapai 31 jenazah.
Tantangan dalam bekerja bukan hanya menghadapi jenazah covid saja. Imang juga harus siaga di TPU sampai larut malam.