Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah menyebut sudah memeriksa 160 ribu lebih spesimen untuk mendeteksi virus corona (Covid-19) hingga Selasa (12/5/2020).
Adapun Spesimen tersebut diketahui berasal dari 109 ribu orang.
"Kita sudah menyelesaikan pemeriksaan spesimen sebanyak 165.128 dari sekitar 109.728 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang seperti ditayangkan di akun YouTube BNPB, Selasa (12/5/2020).
Adapun Yuri menambahkan pemeriksaan spesimen dilakukan dengan 2 metode.
Metode pertama yakni real time polymerase chain reaction (PCR).
Baca: Tukang Roti Tak Hanya Sekap Istri, Tega Bunuh Wanita dengan Sarung, Otopsi Buktikan Kejinya Pelaku
Baca: Direktur Olahraga Fiorentina Mengaku Federico Chiesa Diminati Klub Asal Inggris
Baca: Wanita Cantik Meninggal di Atas Taksi Online di Surabaya, Sempat Batuk-batuk dan Kejang
Metode yang kedua merupakan tes cepat molekuler (TCM).
Dari spesimen tersebut, Yuri mengatakan hingga hari ini didapatkan 14.749 kasus positif.
"Di mana dari 14.749 orang di antaranya, kita dapatkan dengan melalui real time PCR 14.557 orang dan tes cepat molekuler 192 orang," ujar Yuri.
Sedangkan total hasil negatif dari tes spesimen tersebut, Yuri mengatakan sebanyak 104.979 orang
Adapun kasus meninggal akibat Covid-19, dikatakan Yuri, naik menjadi 1.007 orang, setelah ada penambagan sebanyak 16 orang.
"Jumlah pasien sudah sembuh menjadi 3.063 orang, setelah ada penambahan sebanyak 182 orang," pungkasnya