TRIBUNNEWS.COM - Pandemi virus corona atau Covid-19 menginfeksi 200 lebih negara.
Tak urung menimbulkan kisah haru bagi setiap orang yang ditinggalkan keluarga tercinta karena virus mematikan itu.
Seperti yang dialami keluarga besar di Missouri atas berita duka meninggalnya pasangan lanjut usia di hari yang sama.
Pasangan lansia sekaligus orang tua, juga kakek dan nenek di Missouri, Amerika Serikat meninggal hampir di waktu yang sama, selang 40 menit.
Keduanya menyerah karena menderita penyakit komplikasi disertai Covid-19.
Dikutip dari CBS Local, pasangan lansia itu bernama Bill Olwig (85) dan Patrcia Olwig (83).
Mereka telah menikah selama 61 tahun.
Memiliki tujuh anak, 20 cucu dan delapan cicit.
Baca: Hari Ini Putin Longgarkan Lockdown Rusia, Pekerja Bisa Kembali Beraktivitas
Awalnya, pasangan ini menderita batuk pada waktu yang sama beberapa pekan lalu.
Keduanya telah bertahun-tahun menderita masalah medis yang membuat mereka berisiko tinggi untuk komplikasi virus.
Ketika mereka berdua dinyatakan positif Covid-19, pasangan itu akhirnya menggunakan ventilator di Progress West Hospital di O'Fallon.
Keluarga tertama anak-anak mereka menyadari bahwa orang tua mereka kemungkinan besar tidak akan selamat.
"Kami tahu saat itu, mungkin itu akan menjadi akhir," kata putri pasangan itu, Rose.
Baca: Harusnya Berakhir 12 Mei, Lockdown Malaysia Diperpanjang sampai Juni dengan Catatan Baru & Kewajiban
20 Cucu Tonton Video Sakramen Lewat Zoom
Pada tanggal 28 April, seorang teman keluarga dan pastor Katolik, dengan pakaien pelindung diri melakukan sakramen pengurapan religius orang sakit untuk pasangan lansia di ranjang rumah sakit.
Tujuh anak mereka, 20 cucu dan delapan cicit menonton melalui video langsung di Zoom ketika sang imam meminta perlindungan dan kedamaian untuk pasangan itu terakhir kalinya.
Pada 1 Mei, Bill dan Pat menghembuskan napasnya.
Bill meninggal lebih dulu, diikuti oleh istrinya sekitar 40 menit kemudian.
"Sangat menghancurkan," kata putra mereka Pat kepada Post-Dispatch.
"Dan aku tahu mereka hanya bagian kecil dari virus ini yang menabrak orang di seluruh dunia."
Sumbang Penelitian
Sementara dikutip dari ST Louis Today, Pat, anak laki-laki pasangan lansia itu bercerita bahwa orang tuanya ingin berbuat amal di tengah pandemi Corona.
Bill dan Pat bermaksud untuk menyumbangkan tubuh mereka ke Universitas St. Louis untuk penelitian.
Karena risiko penyebaran penyakit yang membunuh mereka, hal itu tidak mungkin.
"Mereka ingin melakukannya seperti cara lain untuk memberi," kata putra mereka Pat.
"Ayahku berkata, 'Yah, mungkin seseorang bisa belajar sesuatu.'"
Namun, Pat berharap orang-orang belajar dari kematian orang tuanya.
Ia menyatakan bahwa kematian akibat Covid-19 dapat dialami setiap keluarga yang disentuhnya.
Kasus Covid-19 di AS
Data Worldometers.info, jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat hingga Rabu (13/5/2020) ini mencapai 1.408.636 kasus.
Dari angka tersebut, 83.425 pasien meninggal dunia.
Namun kabar baiknya 296.746 pasien sembuh.
Angka-angka tersebut menjadikan Amerika Serikat sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia.
Bahkan selisih 1.100 kasus dari Spanyol yang berada di urutan kedua negara terbanyak kasus Covid-19.
Sementara, Rusia menjadi negara ketiga dengan kasus terbanyak di dunia, yakni mencapai 232.243.
Inggris dan Italia menyusul di urutan keempat dan kelima, yakni jumlah kasus sebanyak 226.463 dan 221.216 kasus.
(Tribunnews.com/ Chrysnha)