TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga DKI Jakarta, Sugriana, mengungkapkan dirinya tidak mendapatkan bantuan sosial secara utuh di tengah pandemi corona atau Covid-19 saat ini.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (12/5/2020).
Sebelumnya, Sugriana merupakan sopir pribadi warga negara Jepang selama tiga tahun.
Baca: Tak Dapat Bantuan, Warga Jakarta Ini Tunggak Kontrakan hingga Gadaikan BPKB Motor Demi Uang Makan
Namun ia menjadi pengangguran setelah sang majikan kembali ke negara asalnya.
Hingga akhirnya bekerja sebagai ojek online sebelum adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.
Sugriana, tinggal di sebuah kontrakan di daerah Kebayoran Lama bersama dengan istri dan anaknya.
Selama Corona, Sugriana mondar mandir untuk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah pusat maupun provinsi.
Awalnya, ia dimintai fotokopi dari Kartu Keluarga (KK) dan juga Kartu Tanda Penduduk(KTP) oleh RT setempat.
Ketua RT menuturkan data itu diperlukan agar mendapatkan bantuan apabila ada bantuan sosial.
Namun ketika bantuan mulai disalurkan, Sugriana mengaku tidak mendapatkan haknya.
Pertama, saat bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta turun, ia tidak kebagian.
Begitu pula saat Presiden Joko Widodo berikan bantuan, lagi-lagi Sugriana tidak dapat.
Baca: Presiden Jokowi Mewanti-wanti Jajarannya soal Krisis Pangan di Tengah Pandemi Corona
Baca: Jatim Alami Lonjakan Corona dan Surabaya Paling Banyak, Risma: Saya Enggak Peduli Dikatakan Tinggi
Akan tetapi ia terheran dengan anak dari pemilik kontrakan yang ditinggalinya.
Sugriana menyampaikan, anak pemilik kontrakannya mendapatkan bantuan sosial tersebut.
Tak Putus Asa
Hal itu membuat Sugriana berpikir apa yang sedang terjadi di masa pandemi saat ini.
"Saya tunggu bantuan yang pertama dari Pemprov, lolos saya nggak dapat," ungkap Sugriana.
"Kemarin nanya lagi bantuan dari presiden, saya lolos nggak dapat lagi," imbuhnya.
Tak putus asa, Sugriana kembali berusaha dengan berkunjung ke RT wilayah yang pernah ia tinggali sebelumnya.
Baca: Ketika Keluarga Anang Hermansyah Halu Ingin Mudik Saat Pandemi Corona
Baca: Manjanya Nagita Slavina pada Raffi Ahmad saat Rapid Test, Minta Tangan Digenggam & Tak Mau Ditinggal
Sugriana ingin melakukan pengecekan perihal data kependudukannya.
Di sana ia bertemu dengan anak Ketua RT dan menyebutkan datanya tak ditemukan.
Kemudian Sugriana kembali ke rumah dan mengunjungi RT wilayah tempat tinggalnya kini.
Di sana ia langsung bertanya soal bantuan sosial yang dijanjikan pemerintah.
Hingga malam harinya, orang suruhan dari RT mendatangi rumahnya dan memberikan bantuan.
Dalam bantuan itu, Sugriana menyebutkan mendapatkan beberapa bahan pokok makanan seperti beras dua liter.
Baca: Sekolah di Korea Selatan Batal Dibuka karena Gelombang Kedua Wabah Corona dari Klub Malam Seoul
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, Berikut 5 Tips Jaga Komunikasi Jarak Jauh Agar Tetap Lancar
Ada juga mie instan sebanyak empat buah, ikan dalam kaleng, serta susu.
"Saya tanya lagi ke RT, saya bilang 'Pak RT mana ini saya kok ngga dapat bantuan sosial'," jelas Sugriana.
"Begitu malamnya anak buahnya Pak RT dateng ke rumah saya 'Ini mas buat nyambung-nyambung hidup'."
"Beras dua liter, terus mienya empat, sama sarden, susu," tambahnya.
"Mungkin Dipecah"
Sugriana menuturkan, ada kemungkinan bantuan sosial dari pemerintah dibagi-bagi.
Sehingga yang mendapatkan tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Meski demikian, Sugriana bersyukur ada itikad baik dari RT yang ia tempati.
Karena masih mau mengirimkan bantuan sosial untuk dirinya dan keluarga.
Di mana istri dan anaknya, masih bisa makan dan bertahan hidup.
"Jadi itu saya nggak tahu mungkin bansos itu dipecah atau dibongkar atau dipotong dibagi rata," terang Sugriana.
"Walaupun saya nggak dapat full utuh saya Alhamdulillah masih bersyukur," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)