Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat kembali menjalani swab test untuk mengetahui penularan virus corona atau Covid-19 di lingkungan tersebut,Kamis (14/5/2020).
Tes swab dilakukan menyusul Ketua RW setempat dinyatakan positif corona dari hasil swab test, Jumat (8/5/2020) lalu.
Tapi sehari berselang dirinya justru pergi salat tarawih berjamaah di masjid dekat rumah.
Baca: Pemerintah Diminta Menjamin Ketersediaan Pengobatan Penyakit nonCovid-19
Camat Tambora Bambang Sutama menjelaskan ada 54 warga di RW 07 yang jalani swab test hari ini.
"Jadi masyarakat yang kami data 70-an yang hadir 54 orang," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (14/5/2020).
Ia menjelaskan swab test hari ini lebih menyasar kepada masyarakat yang berusia lanjut atau lansia, serta warga pemilik riwayat penyakit.
Baca: Ngeprank Tenaga Medis, Remaja di Bone Kini Terancam 10 Tahun Penjara, Keluarga Pelaku Minta Maaf
Swab test dipilih karena dianggap lebih efektif dan akurat ketimbang rapid test.
"Memang langsung swab test. Saya tidak mau rapid karena tingkat keakuratannya masih kurang," ujar dia.
Hasil swab test yang dilakukan hari ini, direncanakan keluar pada satu pekan ke depan. Selama menunggu hasil pemeriksaan keluar, warga RW 07 diminta tetap beraktivitas di rumah dan menjalani isolasi mandiri.
Penyemprotan disinfektan pada wilayah sekitar juga akan dilakukan berkala.
Baca: Tingkat Bunuh Diri di Jepang Turun 20 Persen pada April 2020
Warga yang menjalani swab test hari ini akan diberikan sembako untuk memenuhi kebutuhan sekaligus menahan mereka keluar rumah.
"Hasilnya seminggu kedepan. Jadi sambil tunggu hasil maka kami lakukan isolasi mandiri dan setiap hari semprot cairan disinfektan. Hari ini atau besok kami berikan sembako kepada mereka yang di swab," ungkap dia.
Diketahui pada Minggu (10/5/2020) kemarin sudah 28 warga jalani swab test.
Swab test ini dilakukan menyusul adanya kontak fisik dengan O, Ketua RW setempat yang dinyatakan positif corona pada Jumat (8/5/2020).
Tapi O justru tetap ikut salat tarawih keesokan harinya.
O bersama sang istri dinyatakan positif tertular dari anaknya yang lebih dulu terpapar Covid-19. Saat ini mereka telah diisolasi di Rumah Sakit Tarakan.