Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran tercatat saat ini merawat inap 702 pasien positif Covid-19.
Jumlah tersebut berdasarkan data, Kamis (14/5/2020) pukul 08.00 WIB.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan) Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan angka tersebut berkurang sebanyak 21 pasien dari hari sebelumnya.
Baca: 4 Manfaat Olahraga Bersama Pasangan atau Teman, Bisa Menurunkan Stres
"RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran kini merawat 702 pasien positif covid-19," kata Yudo ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (14/5/2020).
Yudo mengatakan saat ini RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran merawat total sebanyak 839 pasien.
Baca: Bosan di Rumah? Coba Ikuti Tur Virtual Melihat Kemegahan Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi
Sebanyak 538 pasien di antaranya laki-laki dan 301 lainnya wanita.
"Saat ini Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet merawat total 73 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 64 Orang Dalam Pemantauan (ODP)," kata Yudo.
Sejak awal beroperasi yakni pada 23 Maret 2020 RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran telah memulangkan ribuan pasien baik yang telah sembuh maupun untuk menjalani isolasi mandiri.
"Sebanyak 1.193 pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang," kata Yudo.
Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah
Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.
Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak
Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis."
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.
Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.
Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah
Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.