TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur tengah menampung tiga klaster WNI yang pulang dari luar negeri.
Hari ini, Kamis (14/5/2020), total terdapat 435 orang dari tiga klaster tersebut yang disolasi sementara sambil menunggu hasil tes swab mereka di Asrama Haji Pondok Gede.
Baca: Syok Lihat Penumpang Berjubel di Bandara Soetta, Aming : PSBB, Peraturan Selalu Berubah Berubah
Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) sekaligus Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan klaster pertama yakni 196 orang Jemaah Tabligh.
Klaster kedua yakni 223 orang dari kapal Royal Carribean Cruice Line (RRCL) Bridgestone-Barbados.
"Ketiga, rombongan SMK magang di Jepang berjumlah 16 orang," kata Yudo ketika dihubungi Tribunnews.com pada Kamis (14/5/2020).
Baca: Pendampingan Hukum Bagi Terdakwa Penyerang Novel Wajar, Kalau Keberatan Ajukan ke Pimpinan Sidang
Diberitakan sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan bahwa Presiden telah menyetujui penggunaan asrama haji baik itu yang berada di Pondok Gede (Jakarta Timur) dan Bekasi (Jawa Barat) untuk mengisolasi para pendatang dari luar negeri.
"Baik itu pekerja migran Indonesia (TKI), pelajar, ABK, jemaah tabligh tadi kami sudah laporkan kepada Bapak Presiden untuk bisa mendapatkan tambahan ruang untuk isolasi sementara. Bapak Presiden tadi telah menyetujui untuk menggunakan Asrama Haji," kata Doni usai rapat terbatas perkembangan penanganan Covid-19, Senin, (11/5/2020).
Baca: KPK Pernah Surati Presiden Jokowi terkait Masalah Defisit BPJS, Tapi Tak Ditanggapi
Doni Monardo menjelaskan, penggunaan gedung Asrama Haji sebagai tempat penampungan atau isolasi pendatang akan memudahkan pengawasan.
Selama ini mereka yang masuk ke Indonesia ditampung terpencar di sejumlah kawasan, sehingga menyulitkan pengawasan.
"Selama ini sejumlah ABK yang kembali dari luar negeri yang bekerja di kapal pesiar disiapkan tempat di sejumlah hotel. Tetapi petugas keamanan, petugas medis mengalami kesulitan untuk mengawasi secara optimal," katanya.
Para ABK, TKI, pelajar, dan lainnya tersebut akan diisolasi untuk kemudian dilakukan pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR (polimerase chain reaction).
Mereka yang negatif akan dipulangkan ke daerahnya dan yang positif akan dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Pulau Galang, dan tempat lainnya.
"Sehingga akurasi bagi pendatang warga negara kita yang dari luar negerie betul-betul bisa kita jamin bahwa mereka sudah dalam keadaan sehat," ujarnya.