Memiliki tujuh anak, 20 cucu dan delapan cicit.
Baca: Hari Ini Putin Longgarkan Lockdown Rusia, Pekerja Bisa Kembali Beraktivitas
Awalnya, pasangan ini menderita batuk pada waktu yang sama beberapa pekan lalu.
Keduanya telah bertahun-tahun menderita masalah medis yang membuat mereka berisiko tinggi untuk komplikasi virus.
Ketika mereka berdua dinyatakan positif Covid-19, pasangan itu akhirnya menggunakan ventilator di Progress West Hospital di O'Fallon.
Keluarga tertama anak-anak mereka menyadari bahwa orang tua mereka kemungkinan besar tidak akan selamat.
"Kami tahu saat itu, mungkin itu akan menjadi akhir," kata putri pasangan itu, Rose.
Baca: Harusnya Berakhir 12 Mei, Lockdown Malaysia Diperpanjang sampai Juni dengan Catatan Baru & Kewajiban
20 Cucu Tonton Video Sakramen Lewat Zoom
Pada tanggal 28 April, seorang teman keluarga dan pastor Katolik, dengan pakaien pelindung diri melakukan sakramen pengurapan religius orang sakit untuk pasangan lansia di ranjang rumah sakit.
Tujuh anak mereka, 20 cucu dan delapan cicit menonton melalui video langsung di Zoom ketika sang imam meminta perlindungan dan kedamaian untuk pasangan itu terakhir kalinya.
Pada 1 Mei, Bill dan Pat menghembuskan napasnya.
Bill meninggal lebih dulu, diikuti oleh istrinya sekitar 40 menit kemudian.
"Sangat menghancurkan," kata putra mereka Pat kepada Post-Dispatch.
"Dan aku tahu mereka hanya bagian kecil dari virus ini yang menabrak orang di seluruh dunia."
Sumbang Penelitian