News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jokowi Ajak Masyarakat Hidup Berdampingan dengan Corona, Pengamat Beri Tanggapan

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti doa kebangsaan dan kemanusiaan yang digelar oleh Kementerian Agama RI, Kamis (14/5/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Dosen Magister Ilmu Komunikasi sekaligus dosen Magister Manajemen Bencana Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta, Dr. Puji Lestari, SIP, M.Si, menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak masyarakat untuk hidup berdampingan dengan corona (COVID-19).

Menurut Puji, pernyataan Jokowi tersebut tidak mengubah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kepala Pusat Studi Wanita UPN "Veteran" Yogyakarta itu mengatakan, dalam pernyataannya tersebut, Presiden berusaha memberi pengertian pada masyarakat bahwa Covid-19 masih berada di sekitar kita.

Sehingga, Jokowi berharap masyarakat dapat terus berhati-hati dan menjalankan protokol kesehatan.

Baca: Pernyataan Lengkap Jokowi agar Masyarakat Hidup Berdampingan dengan Corona, Tegaskan Bukan Menyerah

"Ini mengingatkan bagi masyarakat yang tidak disiplin melaksanakan protokol kesehatan," kata Puji saat dihubungi Tribunnews.com melalui pesan teks, Sabtu (16/5/2020) malam.

"Kata presiden, PSBB tidak dicabut. Berdampingan dengan Covid-19 menurut pemaknaan saya, Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka kita yang harus hati-hati jaga diri kita sesuai protokol kesehatan," tambahnya.

Menurut Puji, mengapa suatu pesan terkadang dimaknai secara berbeda, karena persepsi masyarakat sebagai penerima pesan tersebut.

Puji menilai, masyarakat yang sudah jenuh dan ingin bebas otomatis akan menganggap pernyataan tersebut sebagai peluang kelonggaran.

"Mengapa suatu pesan kadang dimaknai secara berbeda karena persepsi masyarakat sendiri yang sudah jenuh dan ingin bebas, sehingga ketika ada pernyataan yang dirasa memberi peluang kelonggaran, langsung dimaknai memberi kelonggaran," ungkap Puji.

Menurut Puji, dalam melaksanakan imbauan presiden ini, pemerintah juga perlu memperhatikan kepatuhan masyarakat.

Puji mengatakan, ketegasan pemerintah dalam pemberlakuan aturan PSBB memang diperlukan.

"Inilah kelemahan kita negara demokrasi, memberi peluang kepada masyarakat bebas menerjemahkan pesan pimpinan secara berbeda-beda, bagi yang melanggar tidak ada tindakan yang tegas," lanjut Puji.

Kebiasaan Baru yang Muncul Saat Pandemi

Sementara itu, Puji juga mengungkapkan, saat ini kebiasaan baru telah muncul di lingkungan akademisi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini