News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

3.066 WNI dari Luar Negeri Masih Jalani Karantina

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas sedang memeriksa sejumlah tamu yang ingin bertemu sejumlah TKI yang sedang menjalani karantina. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jalan Setiabudi, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah sebagai tempat karantina para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mudik, Selasa (19/10/20). Selama di BPSDM, para TKI tersebut akan dicek kesehatannya secara berkala, menjalani rapid test dan penerapan protokol kesehatan. Mereka yang sehat akan dipisahkan dengan yang menunjukkan reaksi saat pemeriksaan rapid test berlangsung. Tidak hanya dari udara, sejumlah TKI asal Jateng yang bekerja di beberapa negara juga ada yang pulang menggunakan jalur laut melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 3.066 orang WNI dari luar negeri yang merupakan merupakan ABK kapal pesiar, Jamaah Tabligh, TKI, SMK dan PMI tercatat masih menjalani karantina hingga hari ini Selasa (19/5/2020).

Jumlah tersebut berkurang dari hari sebelumnya yakni 284 orang.

Sedangkan total 2.243 orang WNI yang dikarantina telah dipulangkan hingga saat ini.

Baca: Pengamat: Aturan Mudik Tumpang Tindih, Masyarakat Bingung Mau Ikut yang Mana

"Jumlah ABK kapal pesiar, Jamaah Tabligh, TKI, SMK dan PMI yang karantina tercatat 5.309 orang. Masih dikarantina sebanyak 3.066 orang. Telah pulang sebanyak 2.243 orang," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (19/5/2020).

Diberitakan sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan bahwa Presiden telah menyetujui penggunaan asrama haji baik itu yang berada di Pondok Gede (Jakarta Timur) dan Bekasi (Jawa Barat) untuk mengisolasi para pendatang dari luar negeri.

Baca: Resep Opor Ayam Kuning, Kelezatannya Sulit untuk Digambarkan

"Baik itu pekerja migran Indonesia (TKI), pelajar, ABK, jemaah tabligh tadi kami sudah laporkan kepada Bapak Presiden untuk bisa mendapatkan tambahan ruang untuk isolasi sementara. Bapak Presiden tadi telah menyetujui untuk menggunakan Asrama Haji," kata Doni usai rapat terbatas perkembangan penanganan Covid-19, Senin, (11/5/2020).

Baca: PSBR di Maluku Tengah, Masyarakat Rohomoni Kembali ke Tradisi Menebang Sagu

Doni Monardo menjelaskan, penggunaan gedung Asrama Haji sebagai tempat penampungan atau isolasi pendatang akan memudahkan pengawasan.

Selama ini mereka yang masuk ke Indonesia ditampung terpencar di sejumlah kawasan, sehingga menyulitkan pengawasan.

Baca: Donald Trump Ancam Bekukan Dana secara Permanen ke WHO, Ini Alasannya

"Selama ini sejumlah ABK yang kembali dari luar negeri yang bekerja di kapal pesiar disiapkan tempat di sejumlah hotel. Tetapi petugas keamanan, petugas medis mengalami kesulitan untuk mengawasi secara optimal," katanya.

Para ABK, TKI, pelajar, dan lainnya tersebut akan diisolasi untuk kemudian dilakukan pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR (polimerase chain reaction).

Mereka yang negatif akan dipulangkan ke daerahnya dan yang positif akan dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Pulau Galang, dan tempat lainnya.

"Sehingga akurasi bagi pendatang warga negara kita yang dari luar negeri betul-betul bisa kita jamin bahwa mereka sudah dalam keadaan sehat," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini