TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 3.066 orang WNI dari luar negeri yang merupakan merupakan ABK kapal pesiar, Jamaah Tabligh, TKI, SMK dan PMI tercatat masih menjalani karantina hingga hari ini Selasa (19/5/2020).
Jumlah tersebut berkurang dari hari sebelumnya yakni 284 orang.
Sedangkan total 2.243 orang WNI yang dikarantina telah dipulangkan hingga saat ini.
Baca: Pengamat: Aturan Mudik Tumpang Tindih, Masyarakat Bingung Mau Ikut yang Mana
"Jumlah ABK kapal pesiar, Jamaah Tabligh, TKI, SMK dan PMI yang karantina tercatat 5.309 orang. Masih dikarantina sebanyak 3.066 orang. Telah pulang sebanyak 2.243 orang," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (19/5/2020).
Diberitakan sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan bahwa Presiden telah menyetujui penggunaan asrama haji baik itu yang berada di Pondok Gede (Jakarta Timur) dan Bekasi (Jawa Barat) untuk mengisolasi para pendatang dari luar negeri.
Baca: Resep Opor Ayam Kuning, Kelezatannya Sulit untuk Digambarkan
"Baik itu pekerja migran Indonesia (TKI), pelajar, ABK, jemaah tabligh tadi kami sudah laporkan kepada Bapak Presiden untuk bisa mendapatkan tambahan ruang untuk isolasi sementara. Bapak Presiden tadi telah menyetujui untuk menggunakan Asrama Haji," kata Doni usai rapat terbatas perkembangan penanganan Covid-19, Senin, (11/5/2020).
Baca: PSBR di Maluku Tengah, Masyarakat Rohomoni Kembali ke Tradisi Menebang Sagu
Doni Monardo menjelaskan, penggunaan gedung Asrama Haji sebagai tempat penampungan atau isolasi pendatang akan memudahkan pengawasan.
Selama ini mereka yang masuk ke Indonesia ditampung terpencar di sejumlah kawasan, sehingga menyulitkan pengawasan.
Baca: Donald Trump Ancam Bekukan Dana secara Permanen ke WHO, Ini Alasannya
"Selama ini sejumlah ABK yang kembali dari luar negeri yang bekerja di kapal pesiar disiapkan tempat di sejumlah hotel. Tetapi petugas keamanan, petugas medis mengalami kesulitan untuk mengawasi secara optimal," katanya.
Para ABK, TKI, pelajar, dan lainnya tersebut akan diisolasi untuk kemudian dilakukan pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR (polimerase chain reaction).
Mereka yang negatif akan dipulangkan ke daerahnya dan yang positif akan dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Pulau Galang, dan tempat lainnya.
"Sehingga akurasi bagi pendatang warga negara kita yang dari luar negeri betul-betul bisa kita jamin bahwa mereka sudah dalam keadaan sehat," ujarnya.