TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengevaluasi pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 di hari ke 30, Sabtu (23/5/2020) kemarin.
Sepanjang 30 hari atau sebulan penuh pelaksaan Operasi Ketupat, Istiono mengatakan ada 74 ribu lebih kendaraan yang terindikasi mudik.
Baca: Wakil Sekjen MUI Ingatkan Umat Terapkan Kehidupan Normal Baru
"Evaluasi hari ke 30, kendaraan yang kami putar balikkan baik Jakarta ke arah Jawa Timur dan Jakarta ke Sumatera kurang lebih ada 74 ribu lebih yang kami putar balikkan karena terindikasi mudik," tutur Istiono saat dikonfirmasi Minggu (24/5/2020).
Jenderal bintang dua ini mengatakan pihaknya tetap melarang mudik maupun arus balik Lebaran. Pada pihak-pihak yang masih nekat, Polri tidak segan untuk melakukan penindakan.
Dia mencontohkan, sepanjang satu bulan ini jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya dan polda lainnya sudah menindak 605 travel gelap yang masih nekat mengangkut penumpang mudik.
Baca: Hampir Pingsan Saat Berjubel dan Belanja, Seorang Pemuda Alami Gejala Sesak Nafas Hingga Demam
"Travel gelap, kendaraan pribadi yang disewa untuk mudik sudah kami tindak. Ada 605 kendaraan yang dikandangkan di Polda Metro," imbuhnya.
Mantan Kapolda Babel ini menambahkan berkaitan dengan antisipasi arus balik, pihaknya akan melakukan penyekatan maksimal mulai dari Jawa Timur hingga Sumatera. Penyekatan dilakukan baik di jalan tol, jalur arteri, maupun jalur tengah, selatan dan lainnya.
"Kami sudah mulai antisipasi arus balik, kami lakukan penyekatan baik yang dari Jatim maupun Sumatera. Jatim kami sekat di tol, panturan dan jalur selatan. Di Jateng juga begitu jalur tol, arteri, jalur selatan disekat. Di Jabar kami siapkan penyekatan di tol, panturan, jalur tengah dan selatan," paparnya.
Istiono menambahkan jika pemudik tidak memiliki surat keluar masuk menuju Jakarta maka tidak bakal diizinkan untuk melintas. Melainkan diminta putar balik.