News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Cerita Perawat yang Tetap Bekerja Hadapi Covid-19 di Hari Lebaran: Berbagi Opor dengan Pasien

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI TENAGA MEDIS - Petugas medis usai melayani warga yang melakukan rapid test di Kelurahan Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (14/5/2020). Kementerian Kesehatan mengalokasikan anggaran berupa dana siap pakai untuk insentif bagi tenaga kesehatan sebesar Rp 5,2 triliun dalam rangka penanganan pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Tenaga medis adalah salah satu profesi yang tetap bekerja meski tanggalan di kalender berwarna merah atau libur.

Hari Raya Idulfitri pun, ada sejumlah tenaga medis yang masih harus bekerja.

Baca: Antisipasi Mudik Lokal, Kemenhub Perketat Pengawasan Wilayah Jabodetabek

Apalagi pandemi virus corona atau Covid-19 membuat tenaga medis menjadi profesi yang super sibuk.

Seperti Apit Riyadi (33), petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Depok, Sawangan.

Kepada TribunJakarta.com, Apit menceritakan suka duka dirinya yang tetap bertugas pada hari raya.

"Dukanya ya saya mewakili rekan-rekan semua, disaat orang lain berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga," kata Apid, Minggu (24/5/2020).

"Kami wajib dan tetap melayani pasien dengan profesional karena itu tanggung jawab kami," ujar Apid yang baru dua bulan mengabdi di RSUD ini.

"Momen lebaran sangat ditunggu oleh semua orang khususnya umat muslim, tapi kami tetap melayani pasien sepenuh hati, secara profesional," timpalnya lagi.

Apit menuturkan, Insya Allah semua kerja keras dan pengabdiannya menjadi bekal dan ladang pahala untuknya di kehidupan berikutnya.

"Kalau sukanya itu kami merasa sangat bangga dengan profesi perawat, melayani sepenuh hati, momen bercengkrama dengan pasien saat hari raya, sesama perawat pun kami sudah seperti keluarga," imbuhnya.

Tahun-tahun sebelumnya, Apit yang merupakan perantau ini selalu menyempatkan mudik untuk bertemu dengan orang tuanya di kampung halaman, Kuningan, Jawa Barat.

Hal tersebut lah, yang sangat dirindukan oleh Apit saat ini dan juga petugas medis lainnya yang tetap bertugas.

"Tentunya berkumpul dengan orang tua, silaturahmi dengan saudara. Bener bener momen yg ditunggu seluruh umat muslim," bebernya.

Meski begitu, dukungan semangat dari keluarga Apit yang memang kebanyakan juga berprofesi sebagai petugas medis, terus mengalir tiada henti untuknya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini