TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, Lebaran suasana pandemi corona atau Covid-19 berbeda, namun sama.
Sri Mulyani bercerita, setiap Hari Raya ldul Fitri, dirinya bersama sepuluh bersaudara, putra-putri almarhum Bapak Satmoko dan almarhumah Ibu Retno Sriningsih Satmoko, selalu berkumpul bersama untuk merayakan Lebaran.
"Dengan bertambah anggota keluarga, menantu, cucu, cicit, tradisi Lebaran keluarga kami tidak pernah lekang," ujarnya melalui Instagram @smindrawati.
Selain nyekar dan membaca Surat Ya Sin untuk almarhum orang tua, menurutnya Lebaran adalah saling maaf memaafkan melalui sungkeman.
Baca: Ditjen PAS: Gayus dan Abu Bakar Baasyir Dapat Remisi Lebaran 2020 Karena Berkelakuan Baik
"Kami bertukar cerita disela senda gurau dan permainan kreatif keluarga. Itulah ekspresi kasih sayang antar sesama anggota keluarga," tutur dia.
Sementara menu favorit sederhana yakni soto ayam Pak Man, pecel, bacem tahu tempe iso babat, dan setup pisang munah.
Baca: Brasil Masuk Daftar Negara Terlarang di AS karena Jumlah Kasus Corona Makin Meningkat
"Lebaran diakhiri dengan bernyanyi bersama. Lagu keluarga wajib yang dihafal oleh anak-cucu-cicit adalah "Nasihat Eyang". Lagu gubahan Ayah Almarhum Bapak Satmoko sudah kami nyanyikan sejak saya masih kecil hingga diturunkan ke anak cucu kini," pungkasnya.
Adapun karena tahun ini ada ancaman Covid-19, Sri Mulyani beserta keluarga tidak berkumpul secara fisik.
Namun, tetap berkumpul keluarga untuk merayakan lebaran secara virtual.
Juga tetap bernyanyi bersama lagu "Nasihat Eyang", kolaborasi melalui teknologi dan kreativitas, tali silaturahmi dan kasih sayang keluarga tetap dijaga.