News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Survei: Kemiskinan Meningkat Saat Wabah Covid-19

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga saat menunjukkan kupon sembako dari Warung Mitra Bukalapak di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (19/5/2020). Bukalapak melalui 50 Warung Mitra Bukalapak yang ada di Jakarta ikut berpartisipasi dalam program pilot penyaluran bantuan sosial melalui warung tradisional kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan harian warga miskin, 10 ribu paket sembako yang disalurkan merupakan wujud nyata dari komitmen Bukalapak untuk memberdayakan warung di tengah masa pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Indo Barometer bersama Puslitbangdiklat RRI melakukan survei jurnalisme presisi terkait pengangguran dan kemiskinan selama pandemi virus corona (Covid-19).

Dari hasil survei yang dilakukan 12-18 Mei 2020 yang melibatkan 400 responden, mencatat mengenai kemiskinan yang terjadi saat pandemi.

Hasilnya, publik menilai angka kemiskinan selama pandemi virus corona meningkat.

"Berkaitan dengan perbandingan masalah kemiskinan sebelum dan sesudah wabah Corona (Covid-19) masuk ke Indonesia meningkat signifikan, mayoritas publik (90.1%) menyatakan kemiskinan meningkat," kata kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Selasa (26/5/2020).

Baca: Presiden Jokowi: 25 Kabupaten atau Kota akan Terapkan New Normal

"Hanya sebesar (1%) yang menyatakan kemiskinan turun. Yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar (0.8%)," tambahnya.

Selain itu, hasil survei juga menunjukan bahwa responden menilak penanganan masalah kemiskinan oleh pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin, mayoritas responden (74.1%) menilai tidak puas.

Baca: Lansia Koma Setelah Diperkosa & Dianiaya Seorang Pria, Korban Dibiarkan Sekarat di Genangan Darah

Sementara sebesar (23.6%) menilai puas. Tidak tahu/tidak jawab (2.5%).

Ada pun lima alasan tertinggi responden menjawab tidak puas adalah;

Kemiskinan semakin bertambah (21.9%), korupsi dana bantuan (18.9%), bantuan bagi masyarakat miskin lambat (13.6%), jumlah bantuan sedikit (10.1%), masih banyak masyarakat miskin yang tidak terbantu (7.6%).

Lalu, lima alasan tertinggi responden menjawab puas adalah;

Ada bantuan listrik (28.6%), ada bantuan pemerintah bagi warga miskin (27.9%), mendapat bantuan dari Presiden (20.1%), banyak sumber bantuan (7.1%), bantuan tunai langsung dari desa (6.7%).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini