News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laboratorium Wuhan Akui Punya Virus Corona untuk Meneliti SARS Sejak Desember

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua peneliti dari Institut Virologi Wuhan tengah melakukan penelitian. Laboratorium tersebut disebut meneliti kelelawar dari goa yang diduga merupakan asal patogen virus corona.

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Institut Virologi Wuhan mengatakan bahwa tuduhan AS tentang Covid-19 yang bocor dari lab China adalah 'fabrikasi murni'.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dan Sekretaris Negara, Mike Pompeo berulang kali mengaku curiga bahwa pandemi corona bermula dari laboratorium Wuhan.

Di sisi lain, para ilmuwan menilai SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar dan ditularkan ke manusia melalui mamalia lainnya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan komunitas intelijen AS mengatakan virus itu tampaknya berasal dari alam.

Direktur laboratorium di Wuhan, Wang Yanyi mengatakan bahwa klaim AS adalah 'fabrikasi murni'.

Baca: Wuhan Lakukan 6,5 Juta Tes Covid-19 Hanya dalam 9 Hari, Tempat Tes Tersebar di Berbagai Wilayah

Baca: Gegara Corona, Pemerintah Wuhan Larang Perdagangan dan Memakan Satwa Liar

Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul. (Hector RETAMAL / AFP)

Dalam wawancara bersama CGTN pada 13 Mei itu, Wang Yanyi mengatakan bahwa pihaknya memang mengisolasi beberapa virus corona dari kelelawar.

Itu dilakukan laboratorium dalam rangka menelusuri sumber penyakit SARS.

Dimana wabah ini terjadi hampir 20 tahun yang lalu, jauh sebelum Covid-19 merebak.

Wang mengatakan laboratorium itu memiliki tiga jenis virus hidup.

Namun dia menegaskan tidak ada yang secara genetik dekat dengan SARS-CoV-2.

Bahkan yang terdekat hanya mencapai 79,8 persen kesamaan.

Lebih lanjut, Wang mengatakan bahwa virus corona yang menyebabkan Covid-19 terlalu berbeda dari virus yang menyebabkan SARS.

"Kita tahu bahwa seluruh genom SARS-CoV-2 hanya 80 persen mirip dengan SARS. Ini perbedaan yang jelas," kata Wang.

"Jadi, (dalam penelitian tentang SARS) mereka tidak memperhatikan virus seperti itu yang kurang mirip dengan virus SARS," jelasnya.

Laboratorium Wuhan mengatakan pertama kali menerima sampel dari virus corona yang saat itu tidak diketahui yang menyebabkan Covid-19 pada 30 Desember.

Lalu para ilmuwan menentukan urutan genomnya pada 2 Januari dan mengirim informasi tentang patogen ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Januari.

Ilustrasi petugas medis membentangkan bendera China - Untuk Pertama Kalinya, Tidak Ada Kasus Virus Corona Baru yang Dilaporkan di Wuhan (The Star)

Wang mengatakan bahwa sebelum menerima sampel pada Desember lalu, timnya tidak pernah menemukan, meneliti, atau menyimpan virus.

"Faktanya, seperti orang lain, kita bahkan tidak tahu virus itu ada," katanya.

"Bagaimana itu bisa bocor dari lab kita ketika kita tidak pernah memilikinya?" tambah Wang.

Sejatinya rumor kebocoran virus corona baru dari lab Wuhan telah merebak sejak berbulan-bulan sebelum Trump mengklaim hal itu terang-terangan.

Baru pada April lalu Trump dan Pompeo membawa bahasan teori itu dalam berbagai media.

AS dan Australia dalam beberapa pekan terakhir ini juga menyerukan untuk diadakan penyelidikan kepada laboratorium terkait.

Ilmuwan China mengatakan virus itu pertama kali muncul di pasar yang menjual hewan hidup di Wuhan.

Foto dari udara menunjukkan laboratorium BSL-4 di Institut Virologi Wuhan di Wuhan di Provinsi Hubei Tengah Cina pada 17 April 2020. Laboratorium epidemiologi P4 dibangun bekerja sama dengan perusahaan bio-industri Prancis Institut Merieux dan Akademi Ilmu Pengetahuan China . Fasilitas ini adalah di antara segelintir laboratorium di seluruh dunia yang dibuka untuk menangani patogen Kelas 4 (P4) - virus berbahaya yang berisiko tinggi penularan dari orang ke orang. (Hector RETAMAL / AFP)

Baca: Wuhan Larang Warganya Makan dan Berburu Hewan Liar sebagai Antisipasi Penyebaran Covid-19

Baca: Kebijakan Perjalanan Udara Terkait Pencegahan Corona dari 10 Negara di Dunia

Namun pemerintah di Beijing baru-baru ini meragukan asal-usulnya tersebut.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada Minggu lalu mengecam politisi AS.

Menurutnya para pengklaim virus berasal dari lab itu mengarang rumor tentang asal-usul patogen dan menstigmatisasi China.

Dia mengatakan China akan terbuka untuk kerja sama internasional demi mengidentifikasi sumber virus corona baru.

Upaya ini akan dilakukan Negeri Tirai Bambu selama penyelidikan bebas dari campur tangan politik.

Sementara itu, WHO mengatakan Washington tidak punya bukti untuk mendukung klaim tentang laboratorium Wuhan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini