TRIBUNNEWS.COM - Direktur Institut Virologi Wuhan mengatakan bahwa tuduhan AS tentang Covid-19 yang bocor dari lab China adalah 'fabrikasi murni'.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dan Sekretaris Negara, Mike Pompeo berulang kali mengaku curiga bahwa pandemi corona bermula dari laboratorium Wuhan.
Di sisi lain, para ilmuwan menilai SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar dan ditularkan ke manusia melalui mamalia lainnya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan komunitas intelijen AS mengatakan virus itu tampaknya berasal dari alam.
Direktur laboratorium di Wuhan, Wang Yanyi mengatakan bahwa klaim AS adalah 'fabrikasi murni'.
Baca: Wuhan Lakukan 6,5 Juta Tes Covid-19 Hanya dalam 9 Hari, Tempat Tes Tersebar di Berbagai Wilayah
Baca: Gegara Corona, Pemerintah Wuhan Larang Perdagangan dan Memakan Satwa Liar
Dalam wawancara bersama CGTN pada 13 Mei itu, Wang Yanyi mengatakan bahwa pihaknya memang mengisolasi beberapa virus corona dari kelelawar.
Itu dilakukan laboratorium dalam rangka menelusuri sumber penyakit SARS.
Dimana wabah ini terjadi hampir 20 tahun yang lalu, jauh sebelum Covid-19 merebak.
Wang mengatakan laboratorium itu memiliki tiga jenis virus hidup.
Namun dia menegaskan tidak ada yang secara genetik dekat dengan SARS-CoV-2.
Bahkan yang terdekat hanya mencapai 79,8 persen kesamaan.
Lebih lanjut, Wang mengatakan bahwa virus corona yang menyebabkan Covid-19 terlalu berbeda dari virus yang menyebabkan SARS.
"Kita tahu bahwa seluruh genom SARS-CoV-2 hanya 80 persen mirip dengan SARS. Ini perbedaan yang jelas," kata Wang.
"Jadi, (dalam penelitian tentang SARS) mereka tidak memperhatikan virus seperti itu yang kurang mirip dengan virus SARS," jelasnya.
Laboratorium Wuhan mengatakan pertama kali menerima sampel dari virus corona yang saat itu tidak diketahui yang menyebabkan Covid-19 pada 30 Desember.
Lalu para ilmuwan menentukan urutan genomnya pada 2 Januari dan mengirim informasi tentang patogen ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Januari.
Wang mengatakan bahwa sebelum menerima sampel pada Desember lalu, timnya tidak pernah menemukan, meneliti, atau menyimpan virus.
"Faktanya, seperti orang lain, kita bahkan tidak tahu virus itu ada," katanya.
"Bagaimana itu bisa bocor dari lab kita ketika kita tidak pernah memilikinya?" tambah Wang.
Sejatinya rumor kebocoran virus corona baru dari lab Wuhan telah merebak sejak berbulan-bulan sebelum Trump mengklaim hal itu terang-terangan.
Baru pada April lalu Trump dan Pompeo membawa bahasan teori itu dalam berbagai media.
AS dan Australia dalam beberapa pekan terakhir ini juga menyerukan untuk diadakan penyelidikan kepada laboratorium terkait.
Ilmuwan China mengatakan virus itu pertama kali muncul di pasar yang menjual hewan hidup di Wuhan.
Baca: Wuhan Larang Warganya Makan dan Berburu Hewan Liar sebagai Antisipasi Penyebaran Covid-19
Baca: Kebijakan Perjalanan Udara Terkait Pencegahan Corona dari 10 Negara di Dunia
Namun pemerintah di Beijing baru-baru ini meragukan asal-usulnya tersebut.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada Minggu lalu mengecam politisi AS.
Menurutnya para pengklaim virus berasal dari lab itu mengarang rumor tentang asal-usul patogen dan menstigmatisasi China.
Dia mengatakan China akan terbuka untuk kerja sama internasional demi mengidentifikasi sumber virus corona baru.
Upaya ini akan dilakukan Negeri Tirai Bambu selama penyelidikan bebas dari campur tangan politik.
Sementara itu, WHO mengatakan Washington tidak punya bukti untuk mendukung klaim tentang laboratorium Wuhan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)