"Namun, apa yang dapat kami katakan adalah penyebaran SARS-CoV-2 cenderung lebih tinggi di tempat umum, di mana ada banyak orang yang melewati kawasan itu," kata Seema Jasim dari Pusat Penelitian Virus MRC-Universitas Glasgow, Inggris.
Baca: Viral Video Kericuhan saat Petugas Pakai APD Ditolak Warga di Maluku, Ini Duduk Perkaranya
"(Penularan juga terjadi) di daerah yang sering dipegang orang. Misalnya pegangan pintu, meja, keyboard komputer, dan lain-lain," imbuh Jasim dilansir dari New Scientist, Rabu (27/5/2020).
Risiko tertular juga tampaknya lebih tinggi ketika orang lebih aktif secara fisik.
Investigasi terhadap sekelompok kasus di kota Cheonan, Korea Selatan, mengungkap bahwa delapan instruktur kebugaran terinfeksi virus corona setelah menghadiri lokakarya Zumba selama 4 jam.
Beberapa dari mereka kemudian memberikan kelas yang melibatkan latihan dengan intensitas tinggi di studio indoor berukuran kecil.
Baca: Update Corona 1 Juni 2020 di Indonesia: 10 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi dan Terendah
"Suasana lembap dan hangat, ditambah dengan aliran udara turbulen yang dihasilkan oleh latihan fisik yang intens dapat menyebabkan penularan," tulis tim peneliti yang melakukan penelitian dan laporannya terbit di jurnal Emerging Infectious Diseases.
Namun, siswa yang mengikuti kelas yoga dan pilates di ruang yang sama tidak terinfeksi Covid-19.
Pencegahan
Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh masih disarankan untuk mencegah penularan Covid-19.
Masih belum jelas berapa lama virus dapat bertahan dan tetap menular di permukaan, tetapi ini masih dianggap sebagai rute penularan yang signifikan.
Baca: Ditemukan Penjarahan Terorganisir dalam Demonstrasi Kematian George Floyd
"Jika permukaan telah terkontaminasi dengan tetesan dari orang yang terinfeksi, mungkin ada cukup virus untuk menginfeksi seseorang yang menyentuh permukaan dan selanjutnya mentransfer virus ke mulut, hidung, mata, atau wajah mereka," kata Margaret Hosie, juga di MRC, Universitas Pusat Penelitian Virus Glasgow.
"Namun, jika mereka mencuci tangan dengan sabun dan air hangat selama minimal 20 detik, virus di tangan akan hancur."
Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa mencuci tangan enam hingga 10 kali sehari dikaitkan dengan penurunan 36 persen dalam risiko terinfeksi virus corona.
Hal ini ada dalam laporan yang terbit di Wellcome Open Research.
Baca: Kata Polisi Tentang Sang Istri Saat Penggeledahan di Kediaman Dwi Sasono