News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Keuskupan Agung Jakarta Ungkap Persiapan dalam Pembukaan Gereja di Masa New Normal

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Live misa online Katedral Jakarta Minggu 3 Mei 2020

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Rm. V. Adi Prasojo, Pr mengungkap dua langkah persiapan pihaknya menyikapi surat edaran yang diterbitkan oleh Menteri Agama Fachrul Razi.

Diketahui, surat edaran Nomor 15 Tahun 2020 tersebut berisikan panduan pelaksanaan kegiatan keagamaan di rumah ibadah selama masa kenormalan baru atau new normal.

"Dengan dikeluarkannya surat edaran dari Menteri Agama yang terbaru, Keuskupan Agung Jakarta melakukan dua langkah. Pertama, kami sudah mematangkan protokol peribadatan dalam masa tatanan hidup baru new normal yang sedang disusun," ujar Rm. Adi, dalam keterangannya, Rabu (3/6/2020).

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta lakukan penyemprotan disinfektan pada dua tempat ibadah, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta, Rabu (3/6/2020)/dok. Dinas Gulkarmat DKI Jakarta (dok. Dinas Gulkarmat DKI Jakarta)

Sementara untuk langkah kedua, Rm. Adi mengatakan pihaknya berkewajiban memastikan kesiapan setiap gereja paroki dalam menjalankan protokol peribadatan internal tersebut.

Adapun wilayah pelayanan Keuskupan Agung Jakarta terdiri dari DKI Jakarta, Tangerang dan Bekasi.

Sebagai bagian dari memastikan kesiapan paroki-paroki, Rm. Adi mengatakan tentu perlu melihat sesuai dengan tuntutan dari surat edaran menteri agama yaitu izin dari kepala daerah setempat.

Baca: Adaptasi New Normal Hadapi Pandemi Covid-19, Sektor Keamanan Harus Ubah Paradigma   

"Dan itu yang sedang kami lakukan, kami komunikasikan dengan gereja-gereja paroki," kata dia.

Lebih lanjut, Rm. Adi menambahkan pihaknya sedang memastikan kesiapan paroki-paroki untuk menjalankan protokol peribadatan.

Menurutnya ada tiga hal yang perlu dipersiapkan dalam hal ini. Antara lain sarana dan prasarana, SDM, serta mitigasi risiko.

"Pada waktunya apabila protokol peribadatan dan paroki-paroki sudah siap tentu kami akan membuka rumah ibadat sesuai dengan protokol yang diarahkan oleh pemerintah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini