"Eijkman sudah mengirim yang namanya Whole Genome Secuencing ya, ada 3 yang pertama dikirim. Ternyata tiga-tiganya hanya tidak tergolong yang disebut sebagai kategori utama dari Covid-19," ujar Bambang saat diskusi webinar, Selasa (2/6/2020) dikutip dari Tribunnews.com.
Bambang mengatakan GISAID membagi virus corona menjadi tiga kategori yakni S, G, dan V.
Virus corona yang berasal dari Indonesia tidak masuk dalam kategori tersebut.
Dirinya mengatakan virus corona di Indonesia dinyatakan masuk dalam jenis lain-lain.
"Dia masuk kategori lain-lain sehingga memang di GISAID sendiri sedang dilakukan analisa lebih dalam apakah nantinya kategori virus itu harus diperbanyak. Tidak hanya tiga seperti yang mereka analisa saat ini," ungkap Bambang.
Menurut Bambang penularan virus corona bahkan lebih cepat dibanding virus SARS.
Padahal virus corona tidak ditularkan melalui airborne, melainkan melalui droplet.
Sehingga, menurutnya physical distancing dibutuhkan untuk mencegah penyebaran virus corona.
PT Kalbe Farma Gandeng Perusahaan asal Korea Selatan untuk Uji Coba Vaksin Covid-19
BUMN di bidang obat-obatan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan, Genexine untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
Vaksin ini dijadwalkan uji klinis di Indonesia pada Juni 2020.
Uji klinis vaksin dengan nama GX-19 mencakup pengembangan vaksin DNA terhadap virus corona baru oleh konsorsium Genexine, Binex, the International Vaccine Institute (IVI), GenNBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), dan Pohang University of Science & Technology (POSTECH).
“Kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 ini merupakan kontribusi Kalbe untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Sie Djohan, Direktur Kalbe Farma melalui siaran media, Jumat (29/5/2020).
Sie Djohan berharap dengan penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 bisa membuahkan hasil, sehingga kebutuhan vaksin di Indonesia dapat terjamin ketersediaannya.