TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri siap berkoordinasi dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki, Malang, Jawa Timur terkait rekaman video Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin yang ditayangkan pihak panitia ada gangguan berupa coretan-coretan tidak beraturan berwarna merah dan biru secara bergantian.
"Polri siap membantu pihak UIN Malang, Polres Malang dalam hal ini akan melakukan koordinasi," ucap Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (5/6/2020).
Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan saat ini Polri masih menunggu hasil penyelenggara dari UIN Malang terkait teknis mengapa bisa muncul coretan tersebut termasuk apakah ada unsur kesengajaan di dalamnya.
"Iya tunggu hasil UIN Malang teknisnya. Apabila ada unsur kesengajaan tentu nanti pihak UIN Malang, dalam hal ini tim penyelenggara juga menyampaikan hasil mereka," tambahnya.
Diketahui nama Wapres Ma'ruf Amin sedang diperbincangkan banyak orang dalam beberapa hari terakhir.
Baca: Wapres Maruf Amin Tegaskan Indonesia Tidak Boleh Putus Asa Hadapi Covid-19
Ini berawal dari Ma'ruf Amin yang tidak dapat hadir dalam webinar yang disiarkan langsung melalui akun YouTube UIN Malang pada Kamis (4/6/2020) kemarin dikarenakan mengikuti rapat terbatas dengan presiden.
Meski begitu, dia tetap menyampaikan sambutannya melalui video yang telah direkam sebelumnya.
Video Ma'ruf Amin yang ditayangkan pihak panitia, ada gangguan muncul berupa coretan tidak beraturan berwarna merah dan biru secara bergantian.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi angkat bicara. Ia meminta pihak UIN Malang mencaritahu penyebab kejadian itu.
"Pertama saya minta pihak penyelenggara untuk mencari tahu kenapa hal tersebut sampai terjadi," tegas Masduki pada wartawan, Kamis (4/6/2020).
"Tentu saya menyesalkan atas terjadinya gangguan tersebut, apalagi jika kejadian tersebut disengaja oleh pihak tertentu," kata Masduki lagi.
Ia pun berharap pihak UIN Malang bisa berkoordinasi dengan pihak keamanan Cyber untuk mengusut tuntas hal tersebut.