Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) sudah mulai diperbolehkan beroperasi di jalanan Ibu Kota, Senin (8/6/2020).
Dalam masa transisi new normal ini, para driver dan penumpang diharuskan mematuhi sejumlah protokol kesehatan.
Satu di antaranya penumpang membawa helm sendiri.
Meski demikian, Cepi seorang driver ojol tetap membawa helm bagi penumpang.
Baca: Update Corona Indonesia 8 Juni: Bertambah 32 Pasien Meninggal, Total Kematian 1.883 Orang
Kepada Tribunnews.com dia mengatakan helm yang ia bawa untuk berjaga-jaga apabila penumpangnya tidak membawa helm.
"Iya saya sendiri tetap bawa helm buat penumpang, ya syukur-syukur penumpang itu bawa helm sendiri," ujar Cepi yang sedang menunggu orderan di sekitar kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (8/6/2020).
Menurutnya jika penumpang membawa helm sendiri tentu akan lebih aman bagi penumpangnya.
Baca: Kebiasaan Baru TB Hasanuddin: Uang yang Saya Ambil di ATM Semprot Dulu lalu Saya Jemur
Cepi pun mengklaim helm yang dia bawa juga bersih dari virus.
Walaupun ketika ditanya, pria berkumis tipis itu juga tak menampik jika tak menyediakan hand sanitizer dan masker bagi penumpang.
"Kalau helm dari ojol pastinya selalu bersih. Karena semua driver ojol pastinya selalu menjaga kesehatan, untuk kebaikan kita sendiri," kata dia.
Baca: 342 WNI dan 1 Warga Negara Bosnia Dievakuasi Dari Kapal MV Rotterdam di Pelabuhan Tanjung Priok
Selain itu, Cepi bercerita sekarang memilih untuk tidak ngetem di sekitar area Stasiun Palmerah.
Bukan karena ada larangan, tapi karena dirinya memilih untuk menjauhi area yang berpotensi menjadi tempat berkerumun dengan sesama ojol.
"Saya bakal jarang ngetem (di dekat Stasiun Palmerah). Ya itu kesadaran sendiri-sendiri aja, biar tetap tertib nggak berkerumun dan jaga jarak," katanya.