Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Achmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 tidak tampil sendiri.
Kini, Achmad Yurianto berbagi porsi dalam memberikan informasi kepada publik.
Terhitung sejak Senin kemarin, dr Reisa Broto Asmoro mendampingi Achmad Yurianto.
Porsi untuk dokter Reisa pun diberikan di awal sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Baca: Kareena Kapoor Tuai Hujatan Karena Kepergok Bawa Anak Kecil dan Tak Pakai Masker Saat Jalan-jalan
Dokter yang juga dikenal sebagai publik figur itu memberikan informasi soal bagaimana pentingnya menaati protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Kali ini, Reisa memfokuskan kampanye kesehatannya lewat penggunaan masker.
"Penggunaan masker ketika berada di ruang publik sudah banyak direkomendasikan. Pada awalnya masker hanya disarankan bagi orang yang sakit, tetapi dengan makin berkembangnya penelitian tentang Covid-19, kita semakin mengerti bahwa semua orang yang beraktivitas di luar rumah sangat disarankan untuk menggunakan masker," kata Reisa dalam siaran BNPB, Selasa (9/6/2020).
Baca: Dokter Reisa Jadi Jubir Covid-19, Fahri Hamzah: Tapi Kalau Sering Umumkan Jumlah Wafat Lama-lama . .
Tujuannya, dikatakan Reisa, untuk mencegah penularan penyakit dari satu orang ke orang lainnya.
Sebab publik sudah tahu penularan Covid-19 melalui droplet air liur seseorang ketika berbicara atau bersin dan batuk.
"Maka masker dapat menjadi penghalang agar percikan air liur tidak menyebar ke lingkungan sekitar. Hal ini sangatlah penting untuk dipahami, karena virus tersebut tak dapat kita lihat secara kasat mata. Maka kita tak bisa mengetahui di mana virus tersebut berada dan siapa yang membawa virus tersebut," katanya.
Mengenakan jas cokelat, Reisa mengatakan pentingnya menggunalan masker selama pandemi.
Baca: Yakin Meninggal Bukan Karena Covid-19, Belasan Anggota Keluarga Jemput Paksa Jenazah Rusmiani di RS
Bagi yang tidak sakit Reisa menyarankan untuk menggunakan masker kain, sebab masker kain bisa dicuci dan digunakan kembali.
"Penggunaan masker disarankan maksimal hanya 4 jam dan harus diganti dengan yang baru atau yang bersih. Namun, apabila masker basah dan lembap, harus segera diganti dengan yang baru atau yang bersih," ujarnya.
Masyarakat pun disarankan untuk membawa beberapa masker jika ingin pergi ke luar rumah untuk beraktivitas.
Penggunaan masker juga efektif jika masyarakat menaati protokol kesehatan lainnya, seperti cuci tangan sebelum menggunakan masker, tidak menyentuh area wajah seperti mata, mulut, dan hidung, hingga bagian kain masker.
Selain untuk diri sendiri, Reisa mengatakan menggunakan masker juga untuk orang lain sebagai bentuk solidaritas.
"Maskerku melindungimu, maskermu melindungiku," kata Reisa.