TRIBUNNEWS.COM - Cuitan tentang biaya perawatan pasien corona yang mencapai puluhan juta ramai diperbincangkan.
Cuitan tersebut dibagikan oleh akun Twitter bernama @jtuvanyx pada Selasa (9/6/2020) lalu.
Cuitan tersebut bermula saat Juno, sang pemilik akun, menyindir orang-orang yang berkeliaran di luar rumah di masa pandemi Covid-19.
Ia pun menyoroti orang-orang yang nekat keluar tanpa memakai masker dan tidak menerapkan social distancing.
"Kalo ada tmn/kenalan kalian yg bkeliaran di luar tnp masker dan ga soc distancing sodorin tagihan ini aja
Udah siap bayar biaya2nya kalo kena Covid?" tulis Juno dalam unggahannya.
Hingga Jumat (12/6/2020), cuitan Juno telah di-retweet sebanyak 8,2 ribu kali.
Cuitannya pun telah disukai sebanyak 8,7 ribu oleh warganet di Twitter.
Baca: Apa Saja Gejala yang Dirasakan Pasien Corona di Indonesia?
Saat dikonfirmasi, Juno membenarkan tagihan sebesar Rp 70 juta itu merupakan tagihan saat menjalani perawatan sebagai pasien corona.
Tagihan itu terbagi menjadi dua tahap, tahap pertama saat ia pertama kali mengalami gejala sebelum dinyatakan positif virus corona.
Adapun tahap kedua setelah ia sembuh dari virus, tapi masih mengalami keluhan sakit setelah sembuh.
Kala itu dirinya dirawat di RS Swasta di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan.
"Betul (total tagihan perawatan Rp 70 juta, red), Rp 33 juta biaya untuk perawatan sebelum saya terima hasil swab positif."
"Lalu Rp 36 juta biaya untuk perawatan keluhan-keluhan paska sembuh setelah saya menjalani karantina sebulan di Wisma Atlet," papar Juno kepada Tribunnews, Kamis (12/6/2020) malam.
Baca: Diminta Ikut Tanggung Biaya Pasien Virus Corona, Ini Penjelasan BPJS Kesehatan
Lantas untuk apa saja biaya puluhan juta tersebut?
Juno menjelaskan, biaya tersebut rupanya hanya untuk fasilitas kamar isolasi, obat-obatan, laboratorium thorax dan darah serta visit dokter.
Kala itu, pria berusia 35 tahun ini tidak mengalami sesak nafas, hingga tidak perlu melakukan tindakan.
Ia tidak bisa membayangkan, seorang pasien Covid-19 yang butuh tindakan medis seperti ventilator, biaya yang digelontorkan bisa lebih mahal hingga tiga kali lipat.
Lebih lanjut, pria yang bekerja sebagai karyawan swasta itu mengatakan, biaya puluhan juta itu ditanggung oleh asuransi.
Meskipun memiliki asuransi, Juno juga mengingatkan kepada orang yang masih nekat keluar rumah tanpa masker, tidak ada jaminan akan behasil bertahan dari virus corona.
Baca: Kasus Positif Virus Corona Meningkat, Doni Monardo Beberkan Fakta Menggembirakan di Balik Itu
"Tentunya gw ditanggung asuransi full. Ini adl berkat Tuhan bagi gw, tp mungkin berkatnya beda bagi lo.
Kalopun lo punya asuransi yg full cover gausah jg sosoan idup terjamin, iya kalo kelean berhasil bertahan.
Lah kalo engga?" tulis Juno.
Sebagai survivor Covid-19, Juno ingin masyarakat tidak merasakan apa yang dialaminya selama menjadi pasien corona.
Pasalnya, hingga kini, Juno masih mengalami beberapa keluhan pasca-sembuh dari virus corona.
Juno menjelaskan beberapa keluhan yang dialami, misalnya rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk di sejumlah bagian tubuh.
Termasuk juga gangguan irama detak jantung, batuk berdahak, serta kepala pusing.
Baca: Menanggapi Erick Thohir, Politisi PDIP Minta Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Dievaluasi
Ia menyebut, keluhan tersebut benar-benar menganggu aktivitasnya sebagai pekerja yang aktif.
"Saya cuma mau kalian tidak merasakan apa yang saya rasa."
"Terkena Covid-19 sangat menyita waktu, syukur kalau kalian termasuk OTG, tapi kan nggak ada yang bisa jamin," tegas Juno.
Terakhir, Juno benar-benar mengingatkan agar masyarakat yang keluar rumah tetap harus menjalankan protokol kesehatan.
"Keluar rumah boleh jika memang terpaksa dan itu tetap harus sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan," ujar Juno.
(Tribunnews.com/Maliana)