TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan telah melakukan pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 hingga Senin (15/6/2020).
Adapun pemeriksaan spesimen yang selesai pada hari ini sebanyak 8.776 spesimen. Sehingga total spesimen yang diperiksa sebanyak 523.063 spesimen.
Seperti diketahui, angka 8.776 spesimen merosot dari hasil yang diumumkan kemarin, yakni 18.760. Yuri pun menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin agar seluruh laboratorium tidak berhenti beroperasi meskipun itu hari libur," kata Yuri dalam siaran BNPB.
Baca: Saat Ini Pemerintah Indonesia Masih Pantau 36.744 ODP dan Rawat 13.649 PDP
Namun, ternyata masih ada laboratorium di rumah sakit dan universitas yang menerapkan hari libir, sehingga hasil pemeriksaan spesimen menurun dan tak memenuhi target 20 ribu per harinya.
Pemeriksaan spesimen, dikatakan Yuri, dilakukan dengan dua metode. Metode pertama yakni real time polymerase chain reaction (PCR). Metode yang kedua merupakan tes cepat molekuler (TCM).
"Kita akan terus meningkatkan upaya kita melaksanakan pemeriksaan lebih masif lagi, sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih optimal. Target 20 ribu per hari harus kita laksanakan," tambah Yuri.
Dari pemeriksaan tersebut, jumlah kasus positif yang terjadi di Indonesia mengalami penambahan sekitar 1.000 pasien positif corona.
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 1.017 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 39.294 orang," ujar Yurianto.
Dari jumlah tersebut, Yuri mengatakan sebanyak 15.123 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 592 orang.
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 2.198 orang setelah penambahan 64 orang," pungkasnya.