News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peran Influencer Bisa Ubah Masyarakat Lebih Taat Protokol, Sosiolog: Ada Kebanggaan Meski Menyiksa

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembeli menggunakan masker saat melakukan pembayaran dari balik plastik pembatas di supermarket AEON Mal Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (26/5/2020). Pemerintah Indonesia bersiap menerapkan tatanan baru (new normal) dalam waktu dekat. Salah satunya dengan mulai membuka pusat perbelanjaan secara bertahap di bulan Juni mendatang.

TRIBUNNEWS.COM - Sosiolog dari Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Bagong Suyanto Drs MSi memberikan saran agar masyarakat taat pada protokol kesehatan.

Terlebih di masa transisi atau mulai berlakunya kebiasaan normal baru.

Bagong menuturkan kebiasaan normal baru memang sudah harus diberlakukan.

Pasalnya, dampak pandemi global Covid-19 ini, ekonomi Indonesia sudah berada di ambang batas.

Apalagi kecilnya anggaran pemerintah untuk penanganan virus corona.

"Makanya yang diputuskan pemerintah melakukan relaksasi dengan istilah new normal."

"Itu seperti bentuk pemerintah sudah menyerah, biar ekonomi jalan," terang Bagong kepada Tribunnews, Senin (15/6/2020).

Sosiolog dari Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Bagong Suyanto Drs MSi . (Tribunnews/Istimewa)

Baca: Agar Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan, Sosiolog: Dikemas dalam Konteks Lucu dan Tidak Menggurui

Dampaknya, masyarakat harus disiapkan agar bisa beradaptasi dengan kondisi new normal.

Bagong menyarankan agar pemerintah mengubah dan melengkapi pendekatannya kepada masyarakat.

Menurutnya, masyarakat sudah harus diingatkan dengan cara lain yang lebih membuat kebanggan, bukan hanya sekedar perintah.

"Kalau menurut saya, meminta masyarakat beradaptasi dengan new normal jangan dengan perintah."

"Tapi dengan pendekatan yang berbasis pujian, memanfaatkan influencer dan menimbulkan kebanggaan, itu yang perlu," tegasnya.

Misalnya saja penggunaan masker, Bagong mencontohkan bila hal itu dilakukan oleh banyak tokoh publik maka masyarakat akan mengikutinya sebagai tren.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memakai masker berkumis sehingga terlihat seperti aslinya. Rudy memakai makser berkumis sehingga seperti aslinya setelah banyak warga yang mengajak dirinya foto bersama dan meminta melepas maskernya. (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Baca: Marak Gowes di Masa Pandemi Covid-19, Wujud Sadar Kesehatan atau Hanya Tren? Ini Kata Sosiolog

Masyarakat pun akan merasa bangga, meski terasa tersiksa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini