TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengusulkan adanya alternatif pembelajaran kepada anak-anak atau siswa yang belajar di rumah.
Alternatif yang dimaksud adalah untuk belajar di museum atau perpustakaan. Dengan begitu, anak-anak atau siswa tidak akan merasa jenuh.
"Pada saat anak-anak sangat jenuh dan secara psikologis mereka sudah tidak tahan lagi belajar di rumah, sementara sekolah belum dibuka, mungkin bisa diatur agar ada satu kesempatan tempat belajar alternatif di museum atau perpustakaan," ujar Hetifah, dalam rapat Komisi X DPR dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Rabu (17/6/2020).
Baca: Pimpinan DPR Sarankan Pembukaan Sekolah di Zona Hijau Ditunda
Hetifah melihat belajar alternatif di museum dan perpustakaan memiliki resiko yang kecil dalam penyebaran Covid-19.
Namun dia menekankan tetap harus dilakukan dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.
"Jika terkait dengan perpustakaan dan juga museum pak Doni, saya kira ini juga menarik, karena resikonya kecil jika kita buka. Namun dengan protokol covid-19 yang nanti harus jelas juga," kata dia.
Secara teknis, politikus Golkar tersebut menuturkan bisa saja nantinya sekolah digilir untuk berkunjung ke museum dan perpustakaan.
Namun dia meminta Doni untuk berkomunikasi dengan pihak Perpusnas dan jaringan dari museum yakni Dirjen Kebudayaan.
"Mungkin digilir per sekolah atau bagaimana. Mungkin nanti pak Doni juga bisa berkomunikasi dengan Perpusnas dan juga jaringan dari museum di Dirjen Kebudayaan," tandasnya.