News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dexamethasone Disebut Efektif Jadi Obat Covid-19 di Inggris, Ada Banyak di Indonesia, Harganya Murah

Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu kotak obat injeksi dexamethasone dipotret di sebuah toko kimia di London pada 16 Juni 2020. dexamethasone pada hari Selasa diperlihatkan sebagai obat pertama yang secara signifikan mengurangi risiko kematian di antara kasus COVID-19 yang parah, dalam hasil percobaan dipuji sebagai terobosan besar dalam perang melawan penyakit ini.

TRIBUNNEWS.COM - Hasil pengujian di Inggris membawa kabar gembira terkait obat Corona atau Covid-19. 

Berdasarkan hasil uji coba di Inggris, dexamethasone ( deksametason) disebut efektif menyelamatkan nyawa pasien Covid-19. 

Kemarin Selasa (16/6/2020) para ahli yang dipimpin tim Universitas Oxford mengungkap temuan awal yang menunjukkan dexamethasone berhasil mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah.

Ini berarti, dexamethasone merupakan obat pertama yang terbukti secara efektif bekerja melawan virus corona.

Baca: Bantu Tangani Corona, Dexa Medica Donasikan 400.000 Tablet Chloroquin ke Kemenkes

Dexamethasone adalah obat steroid berdosis rendah yang biasanya digunakan untuk mengobati berbagai reaksi alergi serta rheumatoid arthritis dan asma, gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh, masalah pernapasan, gangguan usus tertentu, dan kanker tertentu.

Dilansir AFP, Selasa (16/6/2020), dexamethasone merupakan obat anti-inflamasi, yakni kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan, sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam.

Paramedis Jess Baddams berpose sambil memegang sampel darah selama program pengujian antibodi di Hollymore Ambulance Hub di West Midlands Ambulance Service di Birmingham, Inggris pada 5 Juni 2020. (Simon Dawson / POOL / AFP)

Tim meresepkan dexamethasone ke sekitar 2.000 pasien Covid-19 dengan kasus parah.

Hasilnya, obat ini mampu mengurangi risiko kematian dengan rasio satu banding tiga untuk pasien yang menggunakan ventilator dan satu banding lima untuk pasien yang menggunakan tabung oksigen.

Dosis harian dexamethasone dapat mencegah satu dari delapan kematian pasien yang menggunakan ventilator dan menyelamatkan satu dari setiap 25 pasien yang membutuhkan tabung oksigen.

Selain meresepkan dexamethasone kepada 2.000 pasien Covid-19 dengan kasus parah, tim juga melibatkan 4.000 pasien sebagai kelompok kontrol.

Kelompok kontrol ini tidak diberi dexamethasone.

"Dexamethasone adalah obat pertama yang terbukti meningkatkan harapan hidup pasien Covid-19. Hasil ini sangat disambut baik," ucap Peter Horby, profesor Emerging Infectious Diseases di Departemen Kedokteran Nuffield, Universitas Oxford.

"Dexamethasone tidak mahal, tersedia di seluruh dunia, dan dapat digunakan untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 di seluruh dunia," imbuh dia.

Baca: Khasiatnya Melebihi Obat, Tempe dan Oncom Ternyata Bisa Jadi Obat Ampuh Untuk Penyakit Mematikan Ini

Dari hasil uji yang membahagiakan ini, Sekretaris Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bahwa pasien di Inggris akan segera diberi dexamethasone.

Seandainya obat ini digunakan untuk mengobati pasien di Inggris sejak awal pandemi, peneliti memperkirakan 5.000 nyawa bisa diselamatkan.

Potensi luar biasa

Hasil uji coba ini sangat menjanjikan.

Pasalnya, sekitar 40 persen pasien Covid-19 yang menggunakan ventilator berakhir meninggal karena seringkali respons inflamasi tubuh yang tidak terkendali terhadap virus.

Sementara itu, angka kematian pasien dengan ventilator yang diberi dexamethasone turun menjadi kurang dari 30 persen.

"Ini adalah terobosan besar. Dexamethasone adalah obat pertama dan satu-satunya yang menunjukkan perbedaan signifikan terhadap kematian pasien Covid-19," kata Nick Cammack, pemimpin pemercepat terapeutik Covid-19 di badan amal kesehatan Wellcome Trust.

"Obat ini berpotensi mencegah satu kematian pada delapan pasien yang bernapas dibantu ventilator," imbuh dia.

Kendati demikian, percobaan menunjukkan bahwa dexamethasone tidak efektif dalam merawat pasien Covid-19 dengan kasus ringan.

Obat yang pernah diuji untuk Covid-19

Sejumlah obat telah diuji coba sebagai pengobatan terhadap Covid-19.

Uji coba obat anti-arthritis hydroxychloroquine dihentikan setelah sebuah studi yang terbit di jurnal medis The Lancet menyatakan bahwa obat ini tidak memberi manfaat untuk pasien Covid-19 dan justru meningkatkan risiko kematian.

Studi itu memang ditarik lagi karena inkonsistensi data.

Baca: Data Terkini Corona di Kota Mataram NTB: 18 Penambahan Kasus Baru, Total 415 Positif, 24 Meninggal

Namun studi lain terkait hydroxychloroquin menyimpulkan hal yang sama.

Selain itu ada remdesivir.

Temuan pada bulan April menunjukkan obat ini tidak memberi manfaat klinis yang signifikan untuk pasien Covid-19.

Menurut Stephen Griffin, profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Leeds mengatakan, fakta bahwa ada obat dengan harga terjangkau yang memberi manfaat untuk pengobatan Covid-19 dengan kasus parah adalah hal yang sangat penting.

"Ada (sekarang) ruang lingkup realistis untuk lebih meningkatkan manajemen klinis penyakit yang menghancurkan ini," kata Griffin, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Cammack mengatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian, dexamethasien harus diresepkan kepada ribuan pasien Covid-19 yang sakit kritis di seluruh dunia.

Dexamethasone di Indonesia

Di Indonesia ada berbagai obat berbasis dexamethasone dan harganya murah.

Berikut daftar obat berbasis dexamethasone dilansir Kontan.id, Rabu (17/6/2020):

  • Kalbe Farma: nama produk Kalmethasone (tablet dan injeksi)
  • Hexpharm Jaya: nama produk Danasone (tablet dan injeksi)
  • Kimia Farma: nama produk Dexamethason (tablet)
  • PT Harsen: nama produk Dexaharsen (tablet)
  • PT Phapros Tbk: nama produk Corsona (tablet) dan Dextamine Syrup
  • Bernofarm: nama produk Benodex (kaplet dan injeksi)
  • Novapharin: nama produk Novadex (kaplet dan tablet) Itrasal: Dexamethasone (kaplet)
  • Erlimpek: nama produk Dexteem (tablet)
  • Graha Farma: nama produk Grathazon (kaplet)
  • Tempo Scan: nama produk Scandexon (kaplet dan tablet)
  • Tropica Mas: nama produk Trodex (kaplet)
  • Promedrahardjo: nama produk Dexamethasone Promed (kaplet)
  • Molex Ayus: nama produk Molacort (kaplet)
  • Rama Emerald: nama produk Dexclosan (kaplet)
  • Sanbe Farma: nama produk Cortidex (tablet)
  • Erela; Dexamethasone (tablet)
  • Holi Pharma; Dexamethasone (tablet)

Sementara itu, Corporate Secretary Phapros Zahmilia Akbar membenarkan produknya mengandung dexamethasone.

"Betul. Phapros memiliki produk dengan kandungan dexamethasone tunggal yaitu Corsona (nama dagang) dan generiknya (tablet dan injeksi)," ujar dia pada Kompas.com, Rabu (17/6/2020).

Baca: Main Gadget di KRL Tingkatkan Risiko Penularan Corona, Virus yang Menempel Bisa Hidup Selama 5 Hari

Lanjutnya, selain itu ada juga produk dengan kandungan dexamethasone kombinasi yaitu Dextamine (tablet dan sirup).

Mila juga mengatakan, di Indonesia banyak produk dengan kandungan dexamethasone, baik dengan nama dagang ataupun generik.

Bentuknya bisa berupa tablet, sediaan solid, maupun injeksi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temuan Awal, Dexamethasone Terbukti Efektif Selamatkan Pasien Covid-19" (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini