Sedangkan pada Senin (8/6/2020) pekan lalu tercatat ada 300.029 pengguna atau terjadi peningkatan volume penumpang sekitar 14 persen.
Volume penumpang kemarin juga merupakan catatan volume penumpang tertinggi selama penerapan masa PSBB maupun PSBB Transisi.
Sebagaimana yang telah disampaikan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pusat tentang pengaturan jam kerja, berdasarkan data persebaran pengguna KRL masih terfokus mulai pukul 06.00-08.00 pada pagi hari dan 16.00-18.00 pada sore hari.
Selain waktu-waktu tersebut KRL masih cukup lengang dan pengguna dapat langsung naik tanpa perlu mengikuti penyekatan yang ada di stasiun.
Dikutip dari siaran pers di krl.co.id, KCI berharap berbagai lembaga, instansi pemerintahan, dan dunia usaha dapat mulai menerapkan sistem kerja bertahap shift sesuai Surat Edaran yang dikeluarkan Gugus Tugas sehingga persebaran pengguna KRL dapat lebih merata.
Terlebih untuk memungkinkan menjaga jarak aman selama dalam perjalanan, dan para pengguna juga dapat menyesuaikan kembali perjalanannya.
Selama dua pekan penerapan PSBB Transisi ini, disiplin para pengguna KRL sudah semakin terlihat.
Upaya yang telah dilakukan PT KCI salah satunya melalui pembuatan marka berbentuk jejak kaki di stasiun maupun di dalam KRL telah diikuti sebagian besar pengguna.
Para pengguna sudah dapat mengikuti arahan petugas di lapangan maupun di dalam KRL, berdiri sesuai marka agar dapat menjaga jarak aman dan di dalam KRL tidak saling berhadap-hadapan.
Baca: VIRAL Foto Petugas KRL Gendong Penumpang Disabilitas, PT KCI Ungkap Kejadiannya
PT KCI juga terus berupaya menambah wastafel portable agar bisa dimanfaatkan pengguna untuk cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL.
Selain itu, para petugas juga tak henti-hentinya mengimbau pengguna untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam dan selalu menjaga jarak serta mengurangi kontak fisik dengan pengguna atau petugas agar physical distancing tetap terwujud.
Salah satu pilihan yang dapat dilakukan pengguna untuk mengurangi antrean di stasiun adalah dengan bertransaksi non tunai menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu uang elektronik bank saat naik KRL.
Pastikan saldo kartu cukup sejak awal, sehingga langsung dapat mengikuti antrean menuju gate masuk.
Transaksi non tunai juga mengurangi risiko tertular dari transaksi rutin menggunakan uang tunai untuk membeli maupun isi ulang Tiket Harian Berjaminan (THB).