News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mengapa Dianjurkan Tak Main Gadget di KRL Saat Pandemi Covid-19? Dokter Ungkap Bahayanya

Penulis: Reza Deni
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang penumpang dengan mengenakan masker dan pelindung wajah saat akan menaiki KRL di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Pihak Stasiun Bekasi menerapkan physical distancing atau jarak fisik antar penumpang, membatasi jumlah penumpang hingga 50 persen, dan membatasi jam operasional dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiringnya berjalannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi DKI Jakarta, masyarakat mulai kembali menggunakan sarana transportasi umum untuk beraktivitas.

Salah satu yang digunakan yakni kereta api listrik (KRL) dan Moda Raya Terpadu (MRT)

Dengan diberlakukannya protokol kesehatan di dalam transportasi umum seperti kereta dan MRT, para penumpang kerap menghabiskan waktu mereka melalui gadget.

Namun, hal tersebut harus dipertimbangkan. Pengguna moda transportasi umum disarankan tidak memainkan gadgetnya saat di jalan.

Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr. Edward Faisal,

Mengapa?

Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr. Edward Faisal, bermain gadget diketahui dapat meningkatkan risiko penularan virus corona dan virus lainnya.

"Handphone itu kan bahannya plastik atau ada yang metal ya. Saat virus menempel di handphone kita, itu bisa bertahan sampai lima hari," kata Edward dalam siaran BNPB, Rabu (17/6/2020).

Baca: Dewan Masjid Indonesia Terbitkan Edaran Salat Jumat Dua Gelombang Berdasarkan Ganjil Genap Nomor HP

Baca: Sejak Menikah Kartika Putri Tak Rindu Pekerjaan di Dunia Hiburan, Lebih Ngangeni Anak dan Suami

Bahkan, lanjut Edward, saat ada orang bicara dan di saat bersamaan, ada gawai yang diletakkan di dekatnya. Droplet dari orang yang bicara itu menambah banyak virus yang menempel.

"Jadi selain risiko untuk kita, juga untuk orang di rumah. Kalau kita sayang dengan orang di rumah, makanya jangan keluarkan handphone," lanjutnya.

Hal ini diketahui menjadi tantangan bagi para pengguna kereta api listrik, di antaranya Rachmi Rini.

"Bagaimana kita bisa menyimpan handphone kita di saku atau di tempat teraman. Jadi ini akan sangat diupayakan, tetapi memang dari petugas tidak ada aturan untuk membuka handphone. Ini yang menyebabkan kita-kita yang pengguna kereta itu tetap membuka handphone," pungkasnya.

Edward mengamini hal tersebut, lalu meminta kepada para pengguna untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah.

"Kita harus berpikir positif artinya kita sehat selalu. Jangan lupakan masker dan handsanitizer. Kemudian, harus mengikuti aturan-aturan yang diberlakukan oleh Kereta Commuter Indonesia, mulai dari pintu masuk hingga selesai," pungkasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini