News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

DATA TERBARU Kasus Corona Dunia 18 Juni 2020: Indonesia Urutan 30 dan Tertinggi Se-Asia Tenggara

Penulis: garudea prabawati
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arif Hidayat (45) penjual bunga mawar potong menunggu pembeli saat menjajakan dagangannya di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (14/6/2020). Bapak dua anak asal Lembang ini kembali bisa berjualan bunga mawar potong di kawasan Braga setelah lebih dari dua bulan tidak berjualan karena adanya larangan berjualan saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meski sudah kembali bisa berjualan, Arif mengaku pembeli bunga mawar potong masih belum ramai. Bunga mawar potong yang dijual Rp 15.000 per tangkai itu hanya bisa terjual dua hingga tiga tangkai per hari, berbeda saat sebelum pandemi virus corona (Covid-19) yang bisa terjual 50 hingga 150 batang per hari terutama Sabtu dan Minggu. Tribun Jabar/Gani Kurniawan

Namun, para ahli mengatakan ada sedikit bukti yang menunjukkan orang dapat menyebarkan virus tanpa menunjukkan gejala.

Baca: Nyaris 2 Pekan Masa Transisi Berjalan, DKI Jakarta Hari Ini Dapat Tambahan 176 Kasus Positif Corona

Martin S. Hirsch, dokter senior di Layanan Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat (AS) mengatakan masih banyak yang harus dipelajari tetapi para ahli menduga virus tersebut dapat bertindak serupa dengan SARS-CoV  yang eksis 13 tahun yang lalu.

"Ini adalah virus pernapasan dan dengan demikian masuk melalui saluran pernapasan, kami berpikir terutama melalui hidung," katanya. 

"Tapi itu mungkin bisa masuk melalui mata dan mulut karena itulah perilaku virus pernapasan lainnya."

Ketika virus memasuki tubuh, ia mulai menyerang.

Demam, batuk dan gejala COVID-19 lainnya 

mIlustrasi wabah Covid-19 (Pixabay)

Diperlukan dua hingga 14 hari bagi seseorang untuk mengembangkan gejala setelah terpapar awal virus, kata Hirsch, dan rata-rata sekitar lima hari.

Begitu berada di dalam tubuh, ia mulai menginfeksi sel-sel epitel di lapisan paru-paru. 

Atau sebuah protein pada reseptor virus dapat menempel pada reseptor sel inang dan menembus sel. 

Di dalam sel inang, virus mulai bereplikasi hingga membunuh sel. 

Ini pertama kali terjadi di saluran pernapasan bagian atas, yang meliputi hidung, mulut, laring, dan bronkus.

Pasien mulai mengalami versi ringan dari gejala yakni batuk kering, sesak napas, demam dan sakit kepala dan nyeri otot dan kelelahan, sebanding dengan flu.

Dr Pragya Dhaubhadel dan Dr Amit Munshi Sharma, spesialis penyakit menular di Geisinger, AS mengatakan beberapa pasien telah melaporkan gejala gastrointestinal seperti mual dan diare, namun itu relatif tidak umum. 

Gejala menjadi lebih parah begitu infeksi mulai membuat jalan ke saluran pernapasan bagian bawah.

Baca: UPDATE Corona Indonesia Kamis, 18 Juni 2020: 10 Provinsi Ini Tak Ada Penambahan Kasus Positif

Pneumonia dan penyakit autoimun

Ilustrasi Gambar Pneumonia (Tangkapan layar healthline.com)

WHO melaporkan bulan lalu sekitar 80% pasien memiliki penyakit ringan sampai sedang akibat infeksi virus corona.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini