Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali melaporkan penambahan kasus positif corona di Indonesia, Minggu (21/6/2020)
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hari ini ada penambahan 862 pasien positif corona.
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 862 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 45.891 orang," ujar Achmad Yurianto dalam siaran BNPB, Minggu (21/6/2020).
Baca: Rombongan Wakapolres Karanganyar Diserang Orang Misterius Bersenjata Tajam di Lereng Gunung Lawu
Achmad Yurianto pun mengatakan sebanyak 18.404 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 521 orang.
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 2.465 orang setelah penambahan 36 orang," katanya.
Baca: Manfaat Luar Biasa Daun Sirsak Efektif Cegah Penyakit Serius Ini, Simak Cara Mudah Membuatnya
Seperti diketahui, pada Sabtu (20/6/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 total ada sebanyak 45.029 kasus.
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 17.883 orang.
Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 2.429 orang.
Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.
Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.
"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Baca: Viral Penjual Gorengan Cantik, Bantu Orangtua hingga Isi Waktu Luang setelah Di-PHK Akibat Corona
Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.
Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.