News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Status ODP dan PDP Melonjak, Kasus Baru Covid-19 di DKI Jakarta Bertambah 127

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (17/6/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah kasus orang dalam pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami peningkatan, Minggu (21/6/2020).

Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, pada Minggu (21/6/2020).

"ODP yang sampai hari ini masih dalam pemantauan ada 56.436 orang," ujar Achmad Yurianto dalam siaran BNPB.

Sementara PDP per hari Minggu, dikatakan Yuri, tercatat sejumlah 13.225 orang.

Seperti diketahui, jumlah ODP dan PDP pada hari Minggu kemarin meningkat ketimbang pada hari Sabtu lalu.

Adapun hari Sabtu (20/6/2020), jumlah ODP dan PDP masing-masing sebanyak 37.336 dan 13.150 orang.

Pemerintah juga telah melaporkan soal jumlah pasien positif corona di Indonesia pada hari ini.

Lebih dari 800 orang per hari ini positif Covid-19.

"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 862 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 45.891 orang," ujar Yurianto.

Angka penambahan tersebut diketahui menurun ketimbang kasus penambahan positif Covid-19 pada Sabtu.

Baca: Wanita Emas Berencana Dirikan Parpol Baru

Ini jadi angka penambahan terendah sejak dua hari terakhir yang menembus angka baru sekitar 1.000 kasus.

Yuri mengatakan, sebanyak 18.404 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 521 orang.

"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 2.465 orang setelah penambahan 36 orang," ujanya.

DKI Jakarta per hari Minggu (21/6/2020) mendapat tambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 127 kasus.

Sehingga secara kumulatif, total kasus positif di DKI Jakarta mencapai 9.830 orang.

Dengan rincian 5.054 orang telah dinyatakan sembuh, 1.287 orang mash menjalani perawatan di rumah sakit, 2.874 orang melakukan isolasi mandiri di rumah, serta 615 orang meninggal dunia.

"Terdapat penambahan 127 kasus, sehingga kasus kumulatif positif di DKI Jakarta 9.830 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Minggu (21/6/2020).

Sementara total status orang dalam pemantauan sebesar 24.250, dan pasien dalam pengawasan 16.629 orang.

Baca: Kasus Penyerangan Novel Baswedan, KPK BIsa Terapkan Obstruction of Justice

Adapun secara kumulatif Pemprov DKI Jakarta juga telah melakukan rapid test terhadap 196.040 orang.

Dari jumlah tes tersebut, didapat hasil 4 persen atau 7.080 orang reaktif Covid-19.

Mereka yang dinyatakan reaktif lalu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab menggunakan metode PCR.

Jika kembali menghasilkan positif, maka yang bersangkutan akan dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet, RS rujukan lain, atau mengisolasi mandiri di rumah.

Melonjak

Mengantisipasi lonjakan penumpang pada Senin hari ini (22/6/2020), PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengimbau pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) patuhi protokol kesehatan.

VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba mengatakan, bila melihat tren volume penumpang pada dua pekan terakhir, terlihat setiap hari Senin atau awal pekan terjadi peningkatan penumpang.

"Pada tanggal 8 Juni 2020 saja, pengguna KRL mencapai 300 ribu orang, dan pada 15 Juni 2020 bertambah menjadi 342 ribu orang," ucap Anne dalam keterangannya, Minggu (21/6/2020).

Baca: Khasiat Sarang Burung Walet untuk Kulit Tetap Cantik saat New Normal

"Selain itu untuk mengantisipasi kepadatan di kereta, kami juga menyiapkan jadwal kereta dengan pemberangkatan yang bukan stasiun awal namun termasuk dari stasiun dengan jumlah pengguna KRL terbesar," lanjutnya.

Pemberangkatan KRL tersebut, kata Anne, tersedia pada Stasiun Cilebut, Bojonggede, Citayam, Tambun, dan Sudimara.

Menurut Anne, pada hari Senin biasanya selalu menjadi hari yang jumlah pengguna KRL tertinggi.

Maka dari itu KCI berharap pengguna KRL, dapat bekerja sama untuk tetap tertib dan disiplin protokol kesehatan.

"Kami juga terus mendukung dan mengharapkan berbagai lembaga, instansi pemerintah, dan dunia usaha dapat menerapkan sistem jam kerja bertahap bagi karyawannya," ucap Anne.

Dengan adanya penerapan jam kerja bertahap ini, lanjut Anne, dapat mengurangi kepadatan di stasiun oleh pengguna KRL dan mengurangi waktu tunggu para pengguna. (reza/danang/hari/tribunnetwork/cep)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini