News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pariwisata Alam Dibuka, TNI-Polri Siap Edukasi Masyarakat soal Protokol Kesehatan di Tempat Wisata

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pengunjung Taman wisata satwa di Cisarua, Bogor, Jumat (6/3/2020)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo telah mengumumkan mulai membuka kembali kawasan pariwisata alam di tengah pandemi Covid-19.

Pariwisata alam yang diperbolehkan untuk dibuka secara bertahap antara lain kawasan wisata bahari, kawasan konservasi air, kawasan wisata petualangan, kawasan taman nasional, kawasan taman wisata alam.

Kemudian kawasan hutan raya, suaka margasatwa, geopark, pariwisata alam non kawasan konservasi, kebun raya, kebun binatang, taman safari, desa wisata dan kawasan wisata alam yang dikelola masyarakat.

Baca: Kasus Baru Covid-19 Meningkat, Praktisi Kesehatan Sarankan Ganjil Genap Tidak Diterapkan Dulu

Baca: Ramai Warga Mau ke Kawasan Puncak Saat Pandemi: Dari Cari Angin Sampai Mau Sate Meranggi

Terkait hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan TNI-Polri siap untuk melakukan pengamanan dan pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di tempat-tempat wisata tersebut.

"Personel TNI-Polri akan ikut membantu pemerintah dalam hal ini Gugus Tugas dalam mengatur dan mengedukasi masyarakat agar menghabiskan waktu liburannya di tempat wisata tetap menerapkan standar protokol kesehatan," ujar Argo, dalam keterangannya, Selasa (23/6/2020).

Dia menjelaskan TNI-Polri akan melakukan pendekatan humanis dan persuasif agar masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Nantinya, kata dia, aparat keamanan akan membantu memberikan sosialisasi, edukasi dan pemahaman kepada masyarakat.

"Kami TNI-Polri akan mengedepankan cara-cara persuasif dan humanis kepada masyarakat. Kami tetap dalam kerangka bagaimana mengedukasi masyarakat agar bisa disiplin dalam hal standar protokol kesehatan," ungkap Argo.

Jenderal bintang dua tersebut juga mengatakan edukasi oleh TNI-Polri kepada masyarakat sudah sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menerapkan tatanan kehidupan normal baru atau new normal.

"Dengan begitu, pola adaptasi kebiasan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman Covid-19 akan bisa terwujud," kata dia.

Bahkan, beberapa Polda saat ini sudah bergerak untuk mengawal dan membantu fase pemulihkan sektor pariwisata. Puluhan bahkan ratusan personel diterjunkan untuk pendisiplinan.

Salah satunya adalah jajaran Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menerjunkan sebanyak 520 Bhabinkamtibmas untuk membagikan 15.000 bantuan paket sembako kepada para pekerja di kawasan pariwisata NTB yang terdampak Covid-19.

Argo mengatakan sektor pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan untuk penciptaan lapangan kerja, membawa devisa, investasi, dan merangsang hampir semua sektor lainnya. Oleh karenanya, Korps Bhayangkara bekerja keras dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata.

"Tugas kami bagaimana meyakinkan wisatawan baik domestik maupun internasional agar kembali melancong di Indonesia tanpa khawatir akan penularan Covid-19," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah sudah mulai membuka kembali kawasan pariwisata alam di tengah pandemi virus corona ( Covid-19).

Pengumuman pembukaan kembali kawasan pariwisata alam tersebut diungkapkan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Setidaknya, 13 kawasan pariwisata alam akan segera dibuka. Pembukaan kawasan tersebut dilakukan secara bertahap.

"Saya akan umumkan kawasan-kawasan pariwisata alam yang direncanakan akan dibuka secara bertahap untuk memulai aktivitas berbasis ekosistem dan konservasi dengan tingkat risiko Covid-19 yang paling ringan," kata Doni.

Doni menjelaskan, yang diperbolehkan dibuka hanya kawasan pariwisata yang berada di daerah zona hijau atau kuning.

Kapasitas tampung kawasan pariwisata tersebut juga dibatasi hanya 50 persen dari jumlah pengunjung normal.

Ia juga menegaskan, pihak pengelola kawasan pariwisata yang dibuka harus terus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Untuk zona lain akan diatur sesuai dengan kesiapan daerah dan pengelola kawasan," ujar Doni.

Adapun kawasan pariwisata yang diperbolehkan untuk dibuka secara bertahap adalah kawasan wisata bahari, kawasan konservasi perairan, kawasan wisata petualangan.

Kemudian, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, suaka margasatwa dan geopark.

Sedangkan kawasan pariwisata non kawasan konservasi, antara lain kebun raya, kebun binatang, taman safari, desa wisata dan kawasan wisata alam yang dikelola oleh masyarakat.

Dalam kesempatan sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, sebanyak 29 taman nasional dan taman wisata alam (TWA), secara bertahap sudah dapat dibuka meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Telah tercatat 29 taman nasional dan taman wisata alam, yang secara bertahap sudah dapat dibuka, dari proyeksi waktu saat ini sampai dengan kira-kira pertengahan Juli," kata Siti.

Selain itu, Siti bersama jajarannya juga sedang mengecek kawasan pariwisata di sejumlah daerah yang sudah bisa dibuka secara bertahap.

Siti menuturkan, Taman nasional dan TWA yang sudah bisa dibuka terletak di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Bali.

"Bali, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan sedang terus kami ikuti dan diproyeksikan sedapat-dapatnya juga bisa dibuka, tergantung dari ketentuan Covid-19 dan protokol dari gugus tugas," ujar dia.

Siti mengingatkan, hal yang harus diperhatikan dari pembukaan kembali kawasan pariwisata alam adalah penerapan protokol kesehatan.

Menurut dia, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini penerapan protokol kesehatan terutama dalam kawasan wisata alam wajib dilakukan.

Siti mengingatkan, hal yang harus diperhatikan dari pembukaan kembali kawasan pariwisata alam adalah penerapan protokol kesehatan.

Menurut dia, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini, penerapan protokol kesehatan terutama dalam kawasan wisata alam wajib dilakukan.

"Kami segera menuliskan, memberikan perintah, kepada seluruh jajaran Kementerian LHK yang sudah bisa mendukung menurut ketentuan-ketentuan protokol covid itu bisa dilakukan," imbuh dia.

Gerakkan Ekonomi Masyarakat

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio pun berharap pembukaan sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19 bisa kembali membangkitkan perekonomian masyarakat.

"Rencana pembukaan bertahap sektor pariwisata, diharapkan bisa menggerakkan kembali perekonomian masyarakat khususnya di sektor pariwisata," kata Wishnutama dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Wishnutama mengatakan, kebijakan pembukaan sektor pariwisata sangat ditunggu-tunggu para pelaku usaha yang terdampak dari pandemi Covid-19.

Ia mengingatkan agar para pelaku usaha sektor pariwisata membangun kepercayaan wisatawan dengan terus menjaga kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.

"Kita harus dapat membangun kepercayaan ini agar pariwisata dapat bangkit kembali," kata Wishnutama dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (22/6/2020).

"Jangan sampai dalam pelaksanaannya nanti malah terjadi peningkatan kasus baru karena memperbaiki protokol bisa dalam sehari, dua hari saja, tetapi mengembalikan rasa percaya itu butuh waktu yang cukup lama," ujar dia.

Wishnutama berharap para pengelola sektor pariwisata yang diperbolehkan beroperasi tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 01.08/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-2019.

"Diharapkan protokol kesehatan ini dapat menjadi acuan bagi seluruh pihak dalam perencanaan pembukaan pariwisata termasuk wisata alam," ucap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini