News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Wakil Ketua Komisi X Minta Tiga Menteri Kolaborasi Sediakan Internet-Gawai Gratis bagi Peserta Didik

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyoroti perihal keberlangsungan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi peserta didik di seluruh Indonesia.

Hetifah mengharapkan adanya informasi mengenai kemampuan masing-masing daerah dalam menjalankan PJJ tersebut.

"Kami berharap ada informasi yang lebih detil terkait kemampuan daerah yang sudah menjalankan pembelajaran daring dengan baik dan mana yang belum, baik dari sisi sekolah, guru, maupun orangtua siswa. Data ini dapat digunakan Kemendikbud untuk meningkatkan efektivitas PJJ," ujar Hetifah, kepada Tribunnews.com, Selasa (23/6/2020).

Politikus Golkar tersebut juga mengusulkan adanya penyediaan internet dan gawai gratis bagi peserta didik yang membutuhkan di Tanah Air.

Baca: BNPT, Komnas HAM dan LPSK Minta Penambahan Anggaran 2021

Menurutnya, penting untuk adanya kolaborasi antara tiga menteri yakni menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) menteri komunikasi dan informatika (menkominfo), dan menteri perindustrian (menperin) dalam mewujudkan hal tersebut.

"Kami mengusulkan adanya MoU tiga menteri. Antara Mendikbud, Menkominfo, dan Menperin, untuk menyediakan akses internet dan gawai gratis bagi siswa, mahasiswa, dan guru yang membutuhkan di seluruh pelosok Indonesia," kata dia.

"Tidak perlu yang mahal-mahal, sederhana saja tapi bisa untuk pembelajaran. Saya kira industri nasional kita mampu membuatnya, jangan sampai nanti tiba-tiba impor," imbuhnya.

Selain itu, Hetifah juga berharap Kemendikbud dapat memfasilitasi sharing session antar-stakeholder pendidikan.

Menurutnya sharing session memiliki banyak peminat dan alangkah baiknya jika Kemendikbud bisa menjadi konduktornya.

"Hal itu selain bermanfaat sebagai sarana distribusi informasi, inputnya juga bisa menjadi database yang berharga bagi kajian Kemendikbud. Kedepannya saya harap diskusi-diskusi seperti ini digalakkan, agar kita bisa bersama-sama mengembangkan sistem pembelajaran daring dan luring secara optimal," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini